Sampang, sigap88news.com – Kamar dagang Indonesia (KADIN) Kabupaten Sampang vakum setelah masa bakti kepengurusan sudah habis, saat ini sejumlah pengusaha di kota Sampang mendesak supaya KADIN di kabupaten Sampang ada kejelasan.

Salah satu pengusaha di Sampang (BI) mengungkapkan bahwa KADIN di kabupaten yang berjuluk kota bahari tersebut sudah lama vakum. Dia meminta kepada pengurus agar membentuk kepengurusan yang baru melalui musyawarah Kabupaten (Mukab) supaya sinergitas pengusaha dengan pemerintah daerah segera terbangun, hal itu menunjukkan fungsi KADIN bisa berjalan dengan maksimal.
“Kepengurusan kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang ini sudah lama vakum, para pengusaha di Kabupaten Sampang ingin mempunyai kepengurusan yang baru agar sinergitas dengan pemerintah segera terbangun sehingga fungsi kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang bisa berjalan maksimal,”ujarnya Sabtu (12/4/2025).

Selain itu pengusaha di Kabupaten Sampang menginginkan KADIN ini menjadi jembatan di kondisi saat ini dalam pemulihan ekonomi dengan cara membangun sinergitas dengan pemerintah yang baru saja dilantik.
Diketahui kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang di kepengurusan yang lama masa baktinya sudah habis, sekitar 3 bulan lebih kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang vakum.
Oleh sebab itu para pengusaha di Kabupaten Sampang menginginkan kejelasan dari kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang karena dampak dari vakumnya kepengurusan tersebut sangat dirasakan oleh pengusaha.
“KADIN berperan dalam dunia usaha dan industri sebagai wadah dalam pembinaan, komunikasi dan advokasi pengusaha. KADIN juga berkolaborasi dengan pemerintah dalam pembangunan daerah. Jika kepengurusannya seperti ini tidak ada kejelasan maka kita selaku pengusaha kebingungan karena tidak punya akses,”terangnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi melalui telepon, sekretaris kamar dagang Indonesia Kabupaten Sampang H. Thoriq untuk sementara tidak bisa melaksanakan dengan alasan karena masih mencari figur yang tepat supaya bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Kemarin ada tapi karena tidak selaras dengan pemerintah daerah maka gagal dan kemarin juga ada yang selaras dengan pemerintah atau bupati tapi masih terlalu muda,”tuturnya.
Tak hanya itu, H. Thoriq juga mengatakan akan melaksanakan musyawarah Kabupaten setelah ada instruksi dari kamar dagang Indonesia provinsi Jawa Timur.
“Jadi kami masih menunggu instruksi dari Raden Jawa Timur,”tegasnya. (ari)