Bukber FWM Santuni Anak Yatim, Dilanjut Dialog Interaktif Pers

Moh Yusuf
160 Views
2 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Forum Wartawan Malingping Lebak selatan (FWM – Baksel) menggelar kegiatan buka bersama disertai santunan anak yatim, serta dialog interaktif. Giat bertempat di aula Pendopo Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (25/03/2025).

Ketua FWM – Baksel, Kusnadi mengatakan giat itu adalah bagian dari program kepedulian organisasi profesi kaum jurnalis di Lebak selatan terhadap masyarakat. Pada kegiatan tersebut diisi acara dialog interaktif berkaitan pembinaan profesi.

“Ini adalah bagian dari program organisasi dalam membangun kepedulian sosial, yaitu memberikan santunan. Di sini ada sekitar 30 anak yatim yang kita santuni, sekaligus dalam acara ini kita menggelar pembinaan profesi jurnalistik, ba’da buka,” ujar Kusnadi.

Sebelum buka bersama diadakan tausiah Ramadhan dengan menghadirkan Pengurus NU PC Lebak, KH Usep Saepudin. Dalam tausiahnya Usep menyebut wartawan mempunyai tugas mulia. Oleh karenanya Usep mengapresiasi sekaligus mendorong semangat berkarya kaum jurnalis untuk menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

“Kaum jurnalis itu mengemban tugas mulya, sebagai profesi yang bergerak dalam karya penyampaian informasi. Dan dalam hal ini wartawan itu punya tugas amanah suci, yakni menyampaikan kebenaran. Sampaikanlah kebenaran walaupun satu ayat,” ujarnya dengan mengutip dalil dan hadist.

Selepas buka bersama dan sholat maghrib acara dilanjut dialog interaktif dengan tema “Pers Dimata Publik, Tantangan dan Harapan”.

Sebagai pemantik diskusi dihadirkan akademisi sekaligus sebagai wartawan, Agus Deni Kencana, serta Sohib Abdul Malik, pengurus FWM.

“Pers itu adalah sebagai pengawal negara dalam membangun informasi dan menciptakan stabilitas. Jurnalis sebagai insan pers itu bekerja dilindungi oleh UU Pokok Pers No 40/1999, tentu dalam bekerja harus terikat kode etik. Informasi yang disajikan dan dipublis pers itu tentunya telah melewati berbagai tahapan verifikasi, sehingga tidak asal upload, sehingga tidak perlu khawatir menjadi isu sumir. Inilah yang membedakan pers dengan media sosial,” terang Agus Deni.

Diskusi semakin hidup namun penuh harmonis tatkala terjadi dialog interaktif dari insan pers berbagai media yang tergabung dalam FWM pada acara tersebut.
(AR)

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *