Baru Ditambal Langsung Mengelupas, Kualitas Perbaikan Jalan Nasional III Ruas Malingping – Bayah Diragukan

Moh Yusuf
307 Views
4 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 H jalan nasional III ruas jalan Simpang (Kec Malingping) – Bayah kembali diperbaiki, namun warga meyakini kekuatannya tidak akan bertahan lama.

Hal ini lantaran diduga hot mix yang digunakan sudah dingin, kering dan tidak lengket, ditambah kondisi badan jalan basah karena genangan air hujan. Bahkan, ada yang dikerjakan asal-asalan dimana pada badan jalan yang berlubang tersebut bekas materialnya tidak dibuang dulu namun langsung ditimpa dengan hotmix yang sudah dipersiapkan.

“Saya perhatikan jalan yang ditambal itu tidak dibuang dulu bekasnya tapi langsung ditimpa dengan hotmix, padahal jalan yang ditambal itu dalam dan lebar,” kata warga Desa Pagelaran yang berada di sekitar lokasi serta sempat memperhatikan pengerjaan perbaikan jalan tersebut.

Terbilang belum lama, ruas jalan nasional III Simpang (Malingping) – Bayah yang banyak berlubang dan rusak itu sempat diperbaiki dengan cara ditambal, meski tidak di semua titik kerusakan, terkesan dikerjakan asal-asalan. Karena, beberapa hari kemudian banyak yang mengelupas dan retak-retak, sehingga rusak lagi.

Sebelumnya, aktivis di selatan Kabupaten Lebak melakukan aksi unjuk rasa
di pertigaan jalan nasional III Simpang – Bayah di Kampung Simpang Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada Senin (30/12/2024) lampau.

Aktivis yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut yakni LSM Harimau, AMBAS, Ormas LMPI, aktivis Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM), KNPI Malingping, dan Pokrol Bambu. Mereka menuntut agar jalan tersebut segera diperbaiki karena sering mengundang kecelakaan.

Berita Terkait:
Aktivis Aksi Soroti Preservasi Jalan Nasional III di Lebak, Diduga Sarat Masalah ☞ https://wp.me/p9hjXO-tvC

Fatihan Nafs Al Quds, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam PMII UNMA Banten Malingping meminta kepada pelaksana proyek agar memperhitungkan kualitas kekuatan material yang digunakan sesuai dengan standar yang ditentukan serta kondisi dan status jalan.

“Pelaksana proyek harus tanggung jawab dan memperhatikan kualitas dan kekuatan jalan yang katanya jalan nasional III. Masa ia baru diperbaiki jalan tersebut sudah mengelupas dan retak-retak lagi,” ujar Fatih, Senin (24/03/2025).

Selain itu Fatih juga meminta tanggung jawab moral kepada pihak berkompeten untuk melakukan perannya masing-masing sehingga pejabat tidak asal menerima laporan diatas kertas, tetapi perlu kroscek lapangan.

“Proyek itu dibiayai oleh negara dengan uang yang berasal dari pajak rakyat. Faktor alam (hujan_red) atau over tonase kendaraan tidak perlu dijadikan alasan untuk menghindari pertanggungjawaban. Jadi tolong jangan asal mengerjakan atau hanya sekedar menyerap anggaran semata tanpa mengindahkan kualitas, sementara tidak jarang pengguna jalan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia karena terjebak lubang di badan jalan,” ungkapnya.

Menurut Fatih, jika dalam waktu dekat kondisi jalan nasional III kembali rusak lagi, maka dirinya bersama aktivis yang lain akan mempertanyakan kepada pemerintah dalam hal ini PUPR tentang besaran anggaran yang digunakan perbaikan atau pemeliharaan jalan tersebut apakah ada kebocoran atau tidak, sekaligus menuntut pertanggung jawabannya.

“Tidak menutup kemungkinan kami bersama rekan-rekan aktivis lainnya melakukan aksi maupun audiensi atau minta difasilitasi dewan untuk RDP dengan pihak-pihak yang berkepentingan guna meminta penjelasan terkait anggaran yang diserap pada kegiatan pemeliharaan jalan nasional III, untuk kemudian diaudit oleh lembaga independen,” tandasnya.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek kegiatan perbaikan (tambal) jalan nasional III ruas Simpang (Malingping) – Bayah itu.
(AR)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *