Bupati Bojonegoro Ikut Pikul Keranda Jenazah Istri Pendiri Ponpes Al-Rosyid

Moh Yusuf
54 Views
2 Min Read

Bojonegoro, sigap88news.com – Pondok Pesantren Al-Rosyid, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berduka. Istri pendiri pondok, Nyai Malikah Masyhur, berpulang ke Rahmatullah, Selasa (18/03/2025), sekitar pukul 04.00 WIB. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono datang bertakziah dan turut memikul keranda jenazah menuju pemakaman.

Bupati Wahono tiba di komplek Ponpes Al-Rosyid Jalan KH. R. Moh. Rosyid No.86, Dalem Lor, Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sekitar pukul 12.49 WIB. Ia datang didampingi oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Dandim 0813 Letkol CZI Arief Rochman, Kajari Bojonegoro Muji Martopo dan Kepala Pengadilan Negeri Bojonegoro, Wisnu Widiastuti.

Selain jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), hadir pula di rumah duka para Pimpinan Organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, jajaran Kemenag Bojonegoro, Bakesbangpol, ribuan santri, wali santri dan alumni.

“Innalillahhi Wa Inna llaihirojiun, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga almarhumah husnul khotimah, diampuni segala salah dan dosanya, dilapangkan kuburnya serta ditempatkan pada tempat yang terbaik disisi Allah SWT dan diampuni segala salah dan khilafnya” ucap Bupati Wahono berbela sungkawa.

Sementara Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah telah melayat pada pagi hari, sekitar pukul 07.45 WIB. Perempuan yang juga seorang santriwati ini hadir di rumah duka beserta suami, H. Budi Djatmiko.

Pengasuh Ponpes Al-Rosyid, KH. Moh. Shofiulloh Masyhur, putra Nyai Hj. Malikah Masyhur mewakili keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut takziah.

Kiai yang karib disapa Gus Moh ini juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pelayat apabila dalam memberikan segala sambutan kurang maksimal.

Untuk diketahui, Pondok Pesantren Al-Rosyid didirikan pada tahun 1959 oleh KH. Masyhur. Dulunya lembaga ini dikenal dengan nama Pondok Pesantren Kendal yang dirintis oleh KH. Muhammad Rosyid sejak tahun 1902, di mana sepeninggalnya pada tahun 1909 terjadi kevakuman yang cukup panjang.

Kemudian setelah wafatnya KH. Masyhur pada tanggal 1 Agustus 1974, perjuangan dan estafet kepemimpinan diteruskan oleh KH. Muhammad Sajjidun Murtadlo, BA (almarhum), KH Alamul Huda Masyhur, KH. Muhammad Shofiyullah Masyhur dan dibantu oleh Dewan Asatidz lainnya.(Tris)

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *