Bojonegoro, sigap88news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berupaya meningkatkan ketahanan air bagi masyarakat, terutama saat musim kemarau. Salah satu langkah konkret yang telah mulai digalakkan adalah program Bantuan Pembangunan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) untuk daerah-daerah yang berpotensi dan terdampak kekeringan. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara alami dan berkelanjutan.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan bahwa pemanfaatan air hujan dapat menjadi salah satu strategi penting dalam mengatasi keterbatasan sumber air di wilayah tertentu. “Kita mendorong pemanfaatan teknologi IPAH sebagai alternatif dalam memperkuat ketahanan air di Bojonegoro. Dengan adanya instalasi ini, masyarakat dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan air bersih, terutama saat musim kemarau,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, telah diinstalasi 30 unit IPAH di Dusun Kramanan, Desa Jatimulyo Kecamatan Tambakrejo. Ke depan, Pemkab Bojonegoro juga merencanakan tambahan beberapa unit IPAH di berbagai titik strategis di Bojonegoro untuk memperluas manfaatnya bagi masyarakat.

Dari rencana tersebut, Universitas Bojonegoro (UNIGORO) mendukung pemasangan 25 unit IPAH di beberapa rumah tangga prasejahtera yang direkomendasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro. “Alhamdulillah, berkat kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, kita sudah membangun 55 IPAH di beberapa daerah. Ke depannya, kita upayakan agar inisiatif ini dapat diperluas ke lokasi lainnya,” tutur Bupati Wahono.
Program ini telah memberikan dampak nyata bagi warga. Salah satu penerima manfaat, Putri, warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, menyampaikan pengalamannya, “Sebelumnya, di desa kami kalau kemarau sering kekeringan dan kesulitan air. Kami harus mengambil air dari desa lain atau menunggu bantuan tangki. Sekarang, setelah ada IPAH, kami merasa sangat terbantu,” katanya.
Senada dengan itu, Muhammad Hambali, seorang pengajar di Pondok Pesantren Rahmatullah, juga merasakan manfaat dari program ini. “Di pondok pesantren kami, bahkan di sekitar desa kami, tidak ada sumber air yang mencukupi. Bantuan IPAH ini sangat membantu menambah debit air untuk kebutuhan santri,” katanya.
Program IPAH ini diharapkan dapat terus berkembang sebagai solusi inovatif untuk pengelolaan sumber daya air secara mandiri. Dengan bersinergi bersama berbagai pihak, Pemkab Bojonegoro akan terus berupaya memperluas cakupan program ini agar semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya, demi Bojonegoro yang makmur dan membanggakan.(Tris)