Bojonegoro, sigap88news.com – Kesejahteraan masyarakat menjadi pilar utama dalam menciptakan daerah yang maju dan sejahtera. Namun, upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat masih menemui tantangan, khususnya di Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro tahun 2024, sebanyak 11,69% warga masih tergolong prasejahtera, dengan 9.400 kepala keluarga berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. Sehingga, dibutuhkan upaya yang berkelanjutan untuk mengeluarkan masyarakat dari lingkaran kemiskinan hingga memiliki akses terhadap sumber daya yang lebih baik.
Oleh karena itu, pasangan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, berupaya untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri secara ekonomi.

Langkah awal dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati adalah meluncurkan program inovatif yang mengedepankan pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat, guna menciptakan perubahan bagi kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ini adalah melalui peluncuran program Paket Ayam Petelur Unggul. Tujuannya untuk menyediakan sumber pangan bergizi sekaligus membuka peluang ekonomi bagi keluarga prasejahtera.
Penerima manfaat ini direncanakan akan mendapatkan ayam petelur unggul, kandang sederhana, serta pakan awal untuk mendukung keberlanjutan produksi telur. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk tidak hanya mendapatkan sumber pangan bergizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi keluarga prasejahtera secara mandiri.
Dalam implementasinya, Pemkab Bojonegoro mengadopsi praktik sukses dari Yoso Farm di Klaten, yang telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya ayam petelur. “Agar warga mendapatkan gizi yang cukup, dan ekonomi masyarakat tumbuh, kita akan memulai program budidaya ayam petelur unggul di Bojonegoro. Kami mengadopsi inovasi dari Yoso Farm di Klaten. Insya Allah, kita akan bagikan paket kandang, ayam, dan pakan di beberapa titik percontohan.” ujar Bupati Wahono.
Kandang yang digunakan dalam program ini berukuran 3,5 m x 1 m x 1 m dan dirancang untuk menampung lima ekor ayam. Yakni terdiri dari empat betina dan satu jantan. Desain kandang ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik serta memberikan ruang yang cukup bagi ayam untuk bergerak, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitasnya.
Selain itu, kandang dibuat dengan bahan yang kokoh dan mudah dibersihkan, memastikan kebersihan tetap terjaga dan meminimalkan risiko penyakit.
Sebagai langkah awal, Pemkab Bojonegoro akan menginisiasi program ini di beberapa lokasi sebagai tahap uji coba. Keberhasilan tahap awal akan menjadi dasar dalam memperluas program ke lebih banyak wilayah guna memberikan dampak yang lebih luas dalam pengentasan kemiskinan.
Melalui program ini, Pemkab Bojonegoro mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan bantuan yang diberikan. Program ini bukan sekadar bantuan jangka pendek, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.
“Harapannya, ikhtiar kita ini dapat turut memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan telur dan daging berkualitas, serta mendorong kemandirian ekonomi untuk keluarga prasejahtera.” tegas Bupati Wahono.
Program Ayam Petelur Unggul ini menjadi salah satu upaya kita bersama untuk mewujudkan Bojonegoro yang makmur dan membanggakan.(Tris)