Banten, Sigap88news.com – Keberagaman agama dan rumah ibadah di Kabupaten Lebak menjadi topik utama dalam dialog interaktif (Podcast _red) yang disiarkan secara langsung di Radio Multatuli FM, Rabu (19/02/2025).

Dialog interaktif tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) PWI Provinsi Banten.
Dalam acara tersebut menghadirkan narasumber diantaranya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten, Rian Nopandra, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lebak, H. Haerudin, serta penulis buku, H. CR Nurdin.

Dalam diskusi itu, Ketua FKUB Lebak, H. Haerudin, mengungkapkan bahwa Kabupaten Lebak adalah daerah dengan tingkat toleransi yang tinggi, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang agama hidup berdampingan dengan damai.
“Keberagaman agama di Lebak bukan hanya soal jumlah pemeluknya, tetapi juga bagaimana masyarakat saling menghormati dan menjaga harmoni,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, menyoroti peran media dalam menjaga keberagaman dan mencegah konflik sosial.
“Pers memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang seimbang dan mendidik masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah,” ujarnya
Di tempat yang sama, Penulis buku Potret Pemeluk Agama dan Rumah Ibadah di Kabupaten Lebak, H. CR Nurdin menjelaskan, bahwa buku yang ditulisnya merupakan hasil penelitian yang mendokumentasikan fakta keberagaman di daerah tersebut.
“Kami ingin memberikan gambaran yang utuh tentang kehidupan beragama di Lebak, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi,” ucapnya.
Dialog yang berlangsung interaktif ini mendapat respons positif dari para pendengar. Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini sebagai langkah nyata dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun harmoni antar umat beragama serta memperkuat peran media dalam menjaga persatuan bangsa. (AR_red)