Berkah SK, Masjid Besar di Lebak Bakal Dapatkan BOP

Moh Yusuf
239 Views
4 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) patut lega. Pasalnya, mesjid besar di Kabupaten Lebak bakal menerima biaya operasional pemeliharaan (BOP), meski belum terumuskan dan belum memiliki legalitas formal.

Dengan adanya suntikan dana secara rutin melalui BOP itu pemeliharaan masjid akan semakin meningkat.

Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Lebak sudah menyampaikan usulan BOP dimaksud untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Kepala Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Lebak, Dr. H. Iyan Fitriyana, S.H.I., M.Pd. membenarkan hal itu.

“Sudah saya sampaikan kepada Pak Asda I, untuk kemudian dibahas oleh TAPD,” kata Dr. Iyan, di ruang kerjanya, Senin (27/01/2025).

“Kalau disetujui maka untuk kali pertama ada BOP khusus untuk masjid besar,” tambahnya.

Diakui Iyan, Pemerintah Kabupaten Lebak belum bisa menyediakan BOP untuk seluruh masjid yang jumlahnya mencapai 1.076 buah (tahun 2024, semester 1). Dana BOP tahun 2025 pun baru untuk masjid besar yang sebelumnya ditetapkan oleh camat atas usulan Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan yang bersangkutan.

Di Kabupaten Lebak sendiri ada 28 masjid besar, sesuai dengan jumlah kecamatan. Maka, ke-28 masjid besar inilah yang boleh berharap menerima BOP.

“In syaa Allaah, akan selalu ada ikhtiar untuk kebaikan, apalagi menyangkut pembinaan mental spiritual umat,” ujarnya.

Munculnya BOP tersebut melalui proses saat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mendata rumah ibadah (masjid besar) untuk kepentingan penerbitan buku Potret Pemeluk Agama dan Rumah Ibadah di Kabupaten Lebak Tahun 2024. Pendataan masjid besar selesai, lengkap dengan dokumen SK yang diterbitkan oleh camat.
Setiap kecamatan di Kabupaten Lebak kini resmi punya masjid besar.

Kalau kemudian dari pendataan SK masjid besar jadi BOP, kata Ketua FKUB Kabupaten Lebak Drs. H. Zubaedy Haerudin, itu berkah SK, berkah untuk masjid.

“Ketika kami menghubungi para camat dan para kepala KUA untuk penetapan masjid besar, sama sekali tak berpikir tentang BOP,” ujar Haerudin. Bahkan, tak terpikirkan pula oleh Kabag Kesra.

Untuk pendataan masjid besar itu, FKUB dibantu Pemerintah Kabupaten Lebak (melalui para camat untuk penerbitan SK masjid besar) dan Kemenag Kabupaten Lebak (melalui kepala KUA untuk pengusulan masjid besar).

“Saya menyukai kerja sama ini. Pendataan masjid besar ternyata jadi inspirasi BOP. Kami menyebutnya, berkah,” ungkap Haerudin.

Ketua FKUB Lebak ini menuturkan, orang yang betah di masjid selalu terikat dan terkait dengan masjid akan mendapatkan perlindungan khusus pada saat-saat perlindungan itu sangat dibutuhkan (pada hari Kiamat).
Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudriyi.

Oleh karena itu, masjid harus pula memikat jamaah. DKM akan sangat berperan dalam menciptakan masjid yang memikat, baik fisiknya maupun kegiatan-kegiatannya.

Sementara, Sugeng Rawuh, S.Pd., aktivis masjid Al-furqan Rangkasbitung mengatakan masjid harus makmur dan memakmurkan. Kita berusaha jadi orang yang selalu merindukan masjid.

“Masjid penting untuk setiap muslim, terlebih-lebih generasi mudanya,” ucap Sugeng.

Sebagai mana diketahui, Masjid ada di setiap desa, bahkan di setiap kampung. Para orang tua, para ustaz, dan para tokoh harus memperkenalkan dulu masjid kepada anak-anak dan generasi muda sebelum memperkenalkan gedung-gedung lainnya.
Sebab, ada pelajaran yang sangat berharga di masjid, dan perlu dipraktikkan di luar masjid, yakni disiplin salat berjamaah. Di masjid ada imam dan makmum. Ini pula realitas kehidupan sehari-hari. Salat berjamaah, antara lain, mengajarkan ikhlas memimpin dan ikhlas dipimpin.

Back to mosque (berpaling ke masjid)untuk generasi muda adalah sebuah harapan, untuk dan tercapainya kemuliaan agama Islam dan umat muslim. Masjid mengajarkan pula do’a masuk masjid, salat menghormat masjid, dan do’a keluar masjid. Sehingga tidak salah jika masjid disebut bukan rumah biasa. Pengurus DKM jadi para perindu masjid, bersedia mengabdi tanpa gaji. (AR_red).

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *