Sampang, sigap88news.com – Dua organisasi besar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sepakat tidak mempersoalkan bangunan masjid mirip Ka’bah yang ada di kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Hal tersebut disepakati dalam acara pertemuan yang melibatkan sekretaris Daerah Kabupaten Sampang, asisten pemerintahan dan kesra, Kepala kementerian agama Kabupaten Sampang, Kepala Dinas PU PR Kabupaten Sampang, kepala DPMPTSP Kabupaten Sampang, kepala bagasbangpol Kabupaten Sampang, kepala DLH dan parkim Kabupaten Sampang, kepala satpol PP Kabupaten Sampang, Kepala Dinas perhubungan kabupaten Sampang, kepala bagian kesra Sekda Kabupaten Sampang, Camat Jrengik, dr. Turah. Sp. OG, PJ Kades Taman, ketua BPD taman, ketua PCNU Kabupaten Sampang, ketua DMI Kabupaten Sampang, Ketua MUI Kabupaten Sampang dan ketua Muhammadiyah Kabupaten Sampang.
Dipertemuan itu, Gus Rohmatulloh selaku perwakilan PCNU Sampang secara garis besar menjelaskan, setiap perbuatan yang tidak ada larangan dari al-Qur’an atau Hadist maka hukum melakukannya boleh-boleh saja, asalkan tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan.
“Dengan demikian membangun masjid atau mushalla yang konstruksi bangunannya menyerupai Ka’bah, tidak ada masalah karena memang tidak ada dalil yang melarang,”ujar Gus Rahmat, Kamis (23/1/2025).
Bahkan Gus Rahmat menegaskan akan punya nilai plus bila tujuan pembangunan mirip Ka’bah dimaksudkan biar bisa dibuat latihan manasik atau menumbuhkan keinginan yang kuat kepada para jama’ah untuk bisa melaksanakan ibadah umrah atau haji.
“Apa bedanya membuat masjid menyerupai Ka’bah dengan membuat replika artefak peninggalan sejarah semisal sandal Nabi, surban Nabi dan seterusnya,”tegasnya.
Dia mengatakan yang senada dengan NU, Muhammadiyah juga tidak mempersoalkan kontruksi bangunan masjid atau mushalla yang menyerupai Ka’bah.
“Yang patut menjadi pembahasan bila bentuk bangunan masjid atau mushalla mirip dengan rumah ibadah agama lain,”terangnya.
Diketahui, bahwa sebelumnya pihak pemilik bangunan Ibu Turah telah menerima surat dua kali dari AUMA untuk tidak membangun masjid mirip Ka’bah.
Sementara dr. Turah melalui jubirnya sudah berusaha menemui ketua AUMA untuk tabayun, namun ditolak tidak mau ditemui.