Sampang, sigap88news.com – Sejak November 2024 sampai dengan Januari 13 Januari sudah ada laporan 700 lebih sapi yang sakit di kabupaten Sampang, yang mati ada 13 kemudian yang sembuh ada 300 lebih.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang Suyono, M.Si, bahwa banyak sapi yang mendadak sakit bahkan ada yang mati di kabupaten Sampang diduga terkena virus.
Akibat kejadian itu Suyono mengerahkan petugas untuk melakukan pengobatan yang turun langsung kepada peternak untuk mengantisipasi terjadinya kematian pada sapi yang terkena virus. Bahkan dia meminta kepada para peternak untuk menyertakan alamat serta nomor hp-nya supaya mudah berkomunikasi terkait kasus itu.
“Sejak 2024 kemarin petugas kita sudah melakukan pengobatan. Maka saya berharap segala laporan-laporan itu dari para peternak disediakan dengan nomor HPnya dan alamatnya,”ujar Suyono, Kamis (16/1/2025).
Selain itu Dinas Pertanian Sampang juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sekarang berbeda dengan yang dulu.
“Kami juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada peternak melalui petugas kami saat turun ke bawah dan menyampaikan bahwa PMK yang sekarang ini berbeda dengan PMK pada tahun 2022. Kalau dulu semisal membeli sapi 10 dari pasar dan satu sakit maka yang lain juga ikut sakit semua. tapi kalau sekarang itu tidak, kalau semisal beli 10 yang sakit satu. Cuma itu yang sakit. tidak menular yang sakit ya tetap satu. Dan umumnya di sampang ini sapi-sapi yang dibeli dari pasar itu yang sakit,”terangnya.
Untuk itu, dia mengambil langkah dengan cepat melayani ketika ada laporan dari peternak ketika sapinya mengalami sakit mendadak. Tak hanya itu, langkah yang dilakukan adalah melakukan penyemprotan di beberapa pasar hewan sapi seperti di pasar sapi Aeng Sareh, Omben dan Ketapang.
“Kami juga melakukan penyemprotan disinfeksi untuk membunuh virus supaya tidak menyebar. Sejak 2024 kami sudah melakukan posyandu ternak yang dikumpulkan di salah satu titik,”tuturnya.
Suyono membeberkan, bahwa penyakit sapi yang sekarang bukan hanya Penyakit Mulut dan kuku (PMK), melainkan ada Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari yaitu penyakit yang menyerang sapi dan kerbau yang disebabkan oleh virus. Dan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi yaitu penyakit infeksi kulit pada sapi yang disebabkan oleh virus LSDV. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi yang disebabkan oleh virus dan cuaca.
“Jadi sapi yang mati sekarang belum tentu PMK, tapi karena ada penyakit lain seperti BEF, LSD dan PMK. Itu semua karena faktor cuaca,”pungkasnya. (Ari)