Banten, Sigap88news.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat bencana hidrometeorologi basah di Banten menelan sembilan korban meninggal.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang menyatakan korban jiwa akibat peristiwa tersebut terdapat di tiga wilayah kabupaten yakni Serang, Pandeglang, dan Lebak.
“Informasi yang saya dapatkan sampai kemarin itu sekitar sembilan orang,” kata Nana, Kamis (12/12/2024).

Nana mengatakan korban jiwa tersebut lantaran terseret arus banjir akibat curah hujan tinggi, tertimpa reruntuhan rumah, dan tertimpa pohon akibat angin puting beliung.
Ia menyebutkan pada kasus terakhir di Kabupaten Serang meski hujan pada Senin (09/12/2024) hanya sebentar, namun membuat tiga orang pelajar di Baros terseret arus air banjir aliran irigasi dan dilaporkan meninggal dunia.
Selain itu Nana mengatakan di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, masih membutuhkan bantuan peralatan evakuasi akibat volume air yang meningkat. Sementara di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, banjir dinyatakan surut.
Menurutnya perlu ada normalisasi sungai untuk mencegah luapan air ke pemukiman warga, mengingat intensitas curah hujan tinggi beberapa waktu lalu menyebabkan 30 persen air lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan luapan aliran sungai.
Dijelaskan, banjir dari Kabupaten Lebak dari luapan hilir sungai Ciberang, Ciliman, dan Cilemer, hingga sampai ke Kecamatan Patia dan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.
Kemudian banjir di Kecamatan Labuan dari luapan Sungai Cipunten Agung dimana aliran air turun dari Gunung Akarsari, Gunung Pulosari, Gunung Karang.
Sementara di Kecamatan Mandalawangi, Pulosari, Cisata, termasuk Cisata kemarin (11/12/2024) juga terdampak aliran air gunung akibat hujan lebat.
Potensi bencana hidrometeorologi basah di Banten ujar Nana, masih ada hingga akhir tahun 2024. Oleh karena itu dengan unsur Pentaheliks pihaknya akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan ke laut sebelum mencapai ke darat.
“Jadi jangan khawatir, misalnya supaya Jakarta tidak hujan, tidak kebanjiran, di Banten diturunkan hujan. Tapi di laut,” kata Nana. (AR_red)