Banten, Sigap88news.com – Santri tidak hanya sebatas jadi ustadz, tapi bagaimana dapat memberikan pemahaman kepada umat agar tidak terjebak dengan beragam informasi yang terdapat di media sosial. Maka penting saring sebelum sharing. Demikian disampaikan Prof Dr Nadirsyah Hosen pada kegiatan “Ngaji Bareng” di Pondok Pesantren El-Karim Cibuah Lebak Banten, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan “Ngaji Bareng” yang digagas Yayasan Khazanah GNH dan Pondok Pesantren El-Karim ini mengangkat tema “Memahami Peran Medsos dan Fiqih Sosial di Era Digital”.
Profesor yang biasa disapa Gus Nadir ini menekankan pentingnya pendekatan fiqih sosial dalam memahami dan mengaplikasikan hukum islam di era digital, khususnya dalam menghadapi tantangan media sosial.
“Media sosial itu banyak manfaatnya, tapi lebih banyak juga mudharatnya kalau kita tidak bijak dalam menggunakannya,” kata Gus Nadir.
Menurutnya problematika masyarakat kita saat ini begitu kompleks dengan hadirnya media sosial. “Oleh sebab itu perlu adanya pendekatan dalam memahami dan mengaplikasikan hukum islam yang sangat memperhatikan konteks sosial. Misalnya dalam penggunaan siwak, konteksnya memakai siwaknya atau menjaga kebersihan mulutnya, nah ini penting untuk difahami. Oleh karenanya silakan pake siwak tapi jangan menghakimi orang yang tidak menggunakannya,” ujarnya.
Begitu juga menurut Mazhab Imam Syafi’i ketika kita terkena kotoran anjing itu termasuk najis mughollazoh dan harus dibersihkan dengan cara menggunakan air sebanyak tujuh kali satu kali diantaranya dengan menggunakan tanah. “Kenapa harus pakai tanah, bagaimana kalau pake sabun?” tuturnya.
Oleh karenanya menurut Gus Nadir fiqih sosial diperlukan untuk merespon fenomena sosial yang muncul di era digital.
“Kita harus punya fiqh sosial yang tetap berlandaskan kerangka fiqih, tetapi dengan pemahaman yang diperluas,” tambahnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren El-Karim KH Aan Subhan Aziz berharap kehadiran Prof Dr Nadirsyah Hosen menambah wawasan santri sekaligus meningkatkan motivasi bagi para santri untuk terus berprestasi. (AR_red)