Philosofi Kepiting dan Kabinet Gemoy

Editor
208 Views
5 Min Read

Oleh : Imam Sanusi, M.Pd.

Entah siapa yang dimaksud, pada Rapimnas PKB di SICC Sentul Bogor, Prabowo Subianto selaku KetuaUmum Gerindra menyatakan bahwa orang Indonesia mempunyai gaya politik Kepiting. Menurut PrabowoSubianto Kepiting jika dalam suatu komunal ada Kepitingyang mau naik, Kepiting yang dibawah dengan capitnyaakan menarik, tetapi ketika ada Kepiting yang berhasilnaik, Kepiting yang dibawah akan terkerek naik karenacapitnya terkait.

Perilaku Kepiting menurut Prabowo Subianto cocokmenggambarkan prilaku politik orang Indonesia. Ketikaada teman yang akan naik dengan berbagai cara orang-orang disekitarnya berusaha menghambat (bacamenfitnah) atau menghalagi, tetapi ketika ada yangberhasil naik dia akan mengatakanitu orang saya atau itukeluarga saya”. Pernyataan itu orang saya atau itukeluarga saya dikemudian hari akan berkembang padapermintaan untuk ikut naik atau permintaan untukmendapatkan previlige sebagai orang dekat. Analogiprilaku Kepiting pada orang Indonesia yang digambarkanoleh Prabowo Subianto mungkin benar tetapi mungkinsalah. Prabowo Subianto menyampaikan PhilosofiKepiting cocok untuk prilaku politik orang Indonesia selainmendapat ilmu dari Mahatir Muhamad, mungkin juga belajar dari pengalaman hidup dan perjalan politikPrabowo Subianto sendiri.

Ketika Prabowo Subianto maju sebagai Cawapressatau Capres mulai Pilpres tahun 2004 hingga Pilpres2024, isu pelanggaran HAM kerap menyeruakkepermukaan. Pengungkapan masa lalu PrabowoSubianto kerap disampaikan oleh lawan politik baik darimantan kalangan meliter maupun kalangan sipil ataukader partai politik. Keadaan berbalik menjelang Pilpres2024, sebagian kalangan sipil yang sering bersuaranyaring tentang masa lalu Prabowo Sobianto telahmerapat ke Prabowo Subianto, dan menjelangpembentukan Kabinet Gemoy dengan semringah yang bersangkutan melewati karpet merah sebagai calonanggota Kabinet Presiden Prabowo-Gibran.

Kepiting mempunyai lima karakteristik, yaitu : a)  bisaberadaptasi dengan baik, b) memiliki tulang yang kerastetapi sebetulnya lembut, c) ulet dan mau berusaha, d) cenderung egois dan mengabaikan sekeliling, dan e) mudah emosi. Dari lima karakteristik Kepiting, karakteristikpertama, kedua, ketiga dan kelima nampak melekat padaPrabowo Subianto.

Sebagai Presiden terpilih Prabowo Subianto mulaihari SelasaRabu tanggal 14 – 15 Oktober 2024 telahmulai melakukan audisi terhadap semua calon anggotaKabinet. Dengan karateristik keras tetapi berhati lembut, Prabowo Subianto mengakomudir kawan politik dan lawanpolitik. Dengan semangat bersatu untuk Indonesia maju, kabinet Prabowo-Gibran akan cenderungGemoy bahkanbisa “Super Gemoy. Jumlah Kementeraian direncakanakan berubah dari 34 menjadi 49. Perubahan jumlahKementerain dari 34 menjadi 49 (bertambah 15) akandibagi dengan adil sesuai kadar peran dari masing-masingpartai politik dan organisasi. Sebagai konsekwensiKabinet Gemoy, beban oprasional, gaji dan tunjanganpada APBN 2025-2029 akan semakin berat. Apalagisetiap kementerian akan mempunyai Wakil Menteri danpada beberapa Kementerian jabatan Wakil Menteri adayang lebih dari satu.

Dari partai politik yang bukan pendukung KIM, sampai hari Rabu tanggal 15 Oktober tersisa kader PDI-P dan NasDem yang belum nampak pada audisi calonanggota Kabinet Gemoy. Isu yang beredar NasDembergabung ke kubu Prabowo-Gibran, tetapi tidak berkenanmenenpatkan kadernya di Kabinet Gemoy. SedangkanPDI-P belum jelas apakah akan bergabung padaPemerintahan Prabowo-Gibran atau ada di luarPemerintahan. Walaupun Pramono Anung hari Rabutanggal 15 Oktober 2024 mendatangi Kertanegara 4 belum jelas keperluannya.  

Jika kader PDI-P tidak ada yang menjadi anggotaKabinet Gemoy, dimungkinkan PDI-P akan menjadi partaioposisi atau mungkin juga bersama pemerintah tetapitidak menempatkan kader sebagai anggota Kabinetseperti NasDem. Kalau PDI-P memilih menjadi partaioposisi, tidak akan efentif sebagai penyeimbangpemerintah, karena umlah kursi PDI-P hanya 110, sedangkan jumlah kursi partai pemerintah (KIM Plus) sebanyak 470. Adakah sikap menggantung PDI-P karenamerasa tidak akan efektif menjadi partai oposisi, ataumasih menunggu dapat berapa dan dapat apa dariPrabowoGibran ?.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *