Program Pengelolaan dan Pembangunan Tangki Septic di Desa Kapunduhan Disinyalir Tidak Tepat Sasaran

Editor
336 Views
3 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Sebanyak 102 kepala keluarga di Desa Kapunduhan Kecamatan Cijaku kabupaten Lebak Provinsi Banten mendapatkan program pengelolaan dan pembangunan tangki septic disertai jamban bilik skala individual perdesaan.

Dengan adanya kegiatan tersebut, yang asalnya tidak memiliki sarana sanitasi dan kebersihan menjadi punya toilet dan septic tank di rumahnya masing-masing. Proyek tersebut dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) Desa Kapunduhan.

Anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, dengan total Rp 1.220.659.500,00 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak,

Dalam pelaksanaannya banyak warga yang mengeluh lantaran sudah bertahun-tahun tidak mempunyai toilet tapi tidak mendapat bantuan dari kegiatan program tersebut. Sebaliknya banyak warga mampu yang memiliki toilet di rumahnya malah mendapatkan bantuan.

“Saya BAB paling ke hutan, sudah bertahun-tahun lantaran tidak memiliki tempat BAB, malah orang yang sudah punya dan mampu yang mendapatkan bantuan bangunan tersebut, tetapi kami warga miskin malah tidak mendapatkan. Bahkan saya sekarang membangun WC dapat sendiri, itu juga material belum dibayar dapat ngutang, akibat kami butuh tak punya WC. Kami juga dijanjikan dapat tapi tahap dua katanya, cuman gak tau tahun kapan,” ungkap warga yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (07/10/2024).

Sebelumnya, Kamis (03/10/2024), Eman Ketua KSM kepada wartawan menyampaikan bahwa pengerjaan proyek tersebut masih dalam progres.

“Kegiatan pengelolaan dan pembangunan tangki septic disertai jamban bilik skala individual sebanyak 102 penerima manfaat, untuk pengerjaan belum selesai tinggal pemasangan gestrep dan pengecetan ada beberapa lagi yang belum beres,” katanya.

Saat wartawan mengirimkan poto bangunan toilet yang berada di dapur rumah tanpa atap dan keramik seperti yang sudah ditetapkan dalam aturan pembangunan tersebut, ketua KSM menjawab bahwa bangunan tersebut belum selesai. “Beres pak,” singkatnya.

Hasil investigasi tim media menunjukkan ada beberapa bangunan yang letaknya di dapur rumah dan tidak memakai atap. Selain itu ada banyak yang belum memasang keramik namun sudah pakai plur acian (adukan semen), juga masih banyak yang belum di cat.

Wartawan juga menemukan banyak warga yang tidak memiliki toilet tapi tidak mendapatkan dan menikmati bantuan tersebut, sementara banyak yang warga mampu dan memiliki toilet justru mendapatkan bantuan. (AR_red)

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *