Simak Penjelasan UHC Menurut Pengamat Yang Ramai Diperbincangkan Netizen

Editor
1k Views
3 Min Read

Sampang, sigap88news.com – Warga Sampang saat ini sedang ramai sekali di media sosial membahas masalah Program Universal Health Coverage (UHC), banyak yang beranggapan bahwa UHC merupakan sistem pelayanan kesehatan dari pemerintah pusat, bukan program daerah atau produk politik.

UHC ini menjadi topik menarik di perbincangkan oleh nitizen dibeberapa Platform media sosial seperti Facebook, Tiktok, whatsapp, dll. sehingga salah satu pemuda Desa Banyumas Arifin ikut berkomentar terkait masalah UHC tersebut.

Menurut Arifin, Program UHC memang dari pusat, tapi warga sampang harus tau bahwa program UHC ada di Kabupaten Sampang ini karena Bupati nya H. Slamet Junaidi.

“Betul sekali mas broo. Program UHC memang dari pusat, tapi warga sampang harus di kasih tau dan wajib tau juga, bahwa program UHC ada di kab. sampang, karena bupatinya H. Slamet Junaidi bukan bupati yang lain,”ujarnya.

Arifin menyebut, program UHC ini bukan program yang asal turun atau asal ada di Kabupaten Sampang, melainkan ada syarat tertentu diantaranya Pemkab harus membayar (melunasi) iuran BPJS minimal 95% dari jumlah kepesertaan baik mandiri, PPU, atau PBID.

” Baru program UHC ini akan turun ke kabupaten, nah sarat ini yang berat mas, sehingga siapa yang jadi bupati harus berani mengambil keputusan. perlu diketahui di jawa timur kabupaten sampang yang berani mengambil keputusan pertama untuk menerima program UHC tersebut dengan beberapa syaratnya. makanya tidak semua daerah ada program UHC. untuk lebih jelasnya silahkan cek atau tanya aja Di BPJS. intinya tidak segampang kita berkomentar, program UHC ada di kab. sampang ini,” ucap Arifin

Dia mengungkapkan, Masyarakat sampang seharusnya memberi apresiasi kepada H. Slamet Junaidi, karena sudah menepati janjinya dulu jika ditakdirkan menjadi bupati Sampang maka akan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan. apalagi masyarakat sudah bisa menikmati pelayanan kesehatan gratis dan maksimal.

Bahkan dia menanggapi adanya komentar di media sosial bahwa “siapapun bupatinya program UHC tetap ada dan gratis”, menurutnya komentar tersebut kurang tepat karena belum tentu bisa selain H Slamet Junaidi, karena UHC program H. Idi tersebut berbeda dengan yang lain yaitu bisa diklaim di seluruh Indonesia.

“Sekali lagi, saya tidak akan menyalahkan komentar salah satu pemuda tersebut, namun saya sedikit akan memberikan gambaran yang semoga bisa jadi bahan renungan. seorang arsitek yang membangun rumah bagus dan megah, ketika nanti sudah jadi, rumah itu bukan milik si arsitek, tapi miliknya yang menempati. sama dengan program UHC yang ada di kab. sampang ini, H. slamet junaidi waktu jadi bupati adalah arsiteknya, yang jadi bupati seterusnya dialah yang akan menikmati. kira-kira begitu,”pungkasnya. (Ari)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *