Sampang, sigap88news.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar forum tertinggi Muktamar PKB pada 24-25 Agustus 2024 mendatang di Bali. Acara ini terhitung menjadi Muktamar PKB yang ke-6.
Muktamar PKB adalah forum tertinggi di PKB yang diadakan dengan tujuan mengambil keputusan tertinggi. Forum ini dihadiri oleh semua perwakilan DPW dan DPC seluruh Indonesia serta badan otonom partai.
Pada Muktamar PKB 2024 ini terdapat beberapa agenda yang telah direncanakan, yakni laporan pertanggungjawaban dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) selama lima tahun kepengurusan, pemilihan ketua umum, dan persidangan yang berkaitan dengan program atau garis-garis besar perjuangan PKB lima tahun ke depan.
Kendati terdapat agenda pemilihan ketua umum (ketum), sejauh ini, satu-satunya calon Ketum PKB masih Cak Imin yang telah menjabat sejak 2005 lalu. Artinya, belum ada kabar kandidat lain selain Cak Imin.
Keputusan penting lain yang akan dibicarakan dalam agenda Muktamar PKB adalah memutuskan sikap bergabung atau tidaknya dengan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Kendati demikian, sikap PKB terhadap hal tersebut tampaknya sudah ditentukan meski Muktamar PKB belum dilaksanakan.
Namun, pada muktamar PKB yang ke-6 ini terdengar isu tak sedap yaitu dikabarkan akan ada muktamar tandingan.
Oleh sebab itu DPC PKB Sampang mendatangi Polres Sampang guna Mengantisipasi adanya Muktamar tandingan tersebut. Hal tersebut disampaikan ketua DPC PKB Sampang melalui bendaharanya Baihaki Munir.
“Karena disitu diisukan akan ada muktamar tandingan, maka yang legal adalah kami yang utusan dari DPC yang mendapat undangan dari DPP PKB, dan jika ada yang ilegal maka itu tidak resmi dan dapat dibubarkan oleh pihak keamanan karena itu non struktural,”ungkapnya.
Dari DPC PKB Sampang sendiri akan ada lima pengurus yang mendapat undangan dari DPP PKB. Diantaranya yaitu dua undangan dewan Syura, ketua dan sekretaris, sementara yaitu dari Tanfidz ada tiga yaitu ketua Tanfidz, sekretaris dan bendahara. (Ari)