Jakarta, sigap88news.com – Mahasiswa yang mengatasnamakan Persatuan Mahasiswa Jawa Timur menyambangi KPK yang ke 2 (dua) kalinya untuk mengusut tuntas Mafia Pupuk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/ 2024).
Mereka mendatangi KPK untuk memperjuangkan salah satu keluhan yang seringkali didengar jeritan para petani di Kabupaten Sampang akibat sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Sebenarnya, kasus ini sudah menjadi masalah klasik dan selalu terjadi di setiap musim tanam padi sawah di Kabupaten Sampang, untuk itulah mahasiswa bergerak untuk memberantas mafia pupuk yang ada di Sampang.
“Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi saja masyarakat Kabupaten Sampang dipersulit dan bahkan masyarakat di desanya sendiri tidak mendapatkan pupuk bersubsidi padahal mereka pada daftar penerima pupuk bersubsidi, Disatu sisi diduga terdapat permainan para oknum pejabat dan mafia pupuk sehingga berdampak terhadap sulitnya pupuk subsidi di Kabupaten Sampang hal tersebut juga menjadi keluhan masyarakat,” jelas Faris dalam orasinya sebagai koordinatoor Aksi.
Bahkan, Faris meminta KPK memeriksa mantan wakil bupati Sampang H Abdullah Hidayat yang diduga terlibat dalam kasus mafia pupuk tersebut. Faris menyebutkan Wabup Sampang periode 2019-2024 itu diduga menjadi salah satu skandal mafia pupuk bersubsidi.
“Kami mendesak KPK untuk memeriksa mantan wakil bupati sampang H. Abdullah hidayat atau yang sering di panggil H Ab, pasalnya hasil kajian dan diskusi kami diduga H. Ab masuk salah satu oknum mafia pupuk di kabupaten sampang sehingga masyarakat mengalami kekurangan pupuk, mantan wakil bupati smapang periode 2019-2024 terlibat dalam skandal mafia pupuk subsidi,”tegasnya.
Para mahasiswa tersebut juga menilai bahwa tidak hanya regulasi yang bermasalah tapi ada juga permainan para oknum pejabat dan mafia pupuk, sehingga persoalan ini harus disikapi semua pihak terutama Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK).
“Maka pemerintah, aparat penegak hukum, termasuk KPK untuk bertindak secara tegas dalam menindak para oknum pejabat yang terindikasi korupsi dan para mafia pupuk subsidi jangan biarkan masyarakat para petani terus menjerit karena susah dan sulitnya pupuk subsidi,”terangnya.
Mereka meminta mafia pupuk di Kabupaten Sampang segera di tangkap supaya tidak semakin merajalela dan tidak banyak masyarakat yang dirugikan atas perlakuannya yang dikhawatirkan merusak moral bangsa dan tatanan sosial.
“Kami meyakini bahwa di balik kelangkaan pupuk di Kabupaten Sampang ada oknum pejabat yang mengatur dan bermain dengan beberapa stack holder di Kabupaten Sampang, sehingga para petani menjerit atas tanamannya yang semakin menurun karena faktor tidak mendapatkan pupuk yang layak dan semestinya serta berdampak buruk terhadap tanaman yang tidak subur bahkan sampai gagal Panin ,kami ingin sampang bersih dari tindakan kolusi, korupsi dan Nipotisme “pungkasnya Faris dalam orasi sekaligus menutup aksi damai tersebut. (Red)