Kehadiran Digital Tidak Bisa Dibantah, Unma Banten Lakukan KKN Kelompok 19 di Cipalabuh

Editor
109 Views
3 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Sebagai salah satu perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian pada masyarakat. Giat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 dari mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten yang berlokasi di Desa Cipalabuh Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak terus melakukan upaya pendampingan pada beberapa fokus isu garapan.

Disebutkan, yang menjadi isu sentral dari KKN kelompok ini adalah pendampingan kesehatan, penggunaaan digital ramah anak dan pembinaan UMKM, Ahad (04/08/2024).

Ketua Kelompok 19 KKN Unma Banten M Dindin Alamsyah didampingi Dosen Pembimbing Rian Riyadi mengatakan, bahwa kelompoknya tengah melakukan pendampingan kesehatan, UMKM dan pemanfaatan digital untuk membina kreativitas warga dan pemuda.

“Kelompok kita berjumlah 24 orang. Di sini kita fokus pada pendampingan dan pembinaan kesehatan, pemanfaatan media digital dan usaha kecil. Ini sesuai dengan realita warga di sini,” ujarnya kepada wartawan.

Dari segi Kesehatan, Dindin menyebut telah melakukan koordinasi dengan pihak Posyandu Desa dan tim kesehatan di Cijaku, terutama dalam hal upaya pengentasan stunting.

“Di Desa Cipalabuh ini kami menemukan data ada 29 anak yang dikategorikan stunting. Di sini kita terus lakukan pendampingan terhadap orang tua dan koordinasi dengan posyandu agar tidak berhenti memberikan makanan bergizi, berprotein. Karena ini miris, jumlah ini sangat banyak pak,” terang Dindin.

Sementara dalam hal pembinaan media Digital dan UMKM pihaknya lebih menitik beratkan pada pemanfaatan media digital untuk hal bermanfaat dan ramah digital bagi anak.

“Kita arahkan pemuda dan warga lain untuk bisa memanfaatkan sarana digital untuk hal bermanfaat, seperti membuat konten, ngedit vidio dan pengambilan gambar. Dan juga untuk orang tua kita memberikan penyuluhan agar selalu mendampingi anak-anak dalam hal ramah digital, menggunakan digital serta contoh pilihan yang bisa dimanfaatkan anak,” ujar Dindin.

“Sedangkan dalam pembinaan UMKM, karena kawasan Cipalabuh ini kebiasaan warganya menanam singkong, maka kita bina warga petani untuk membuat kripik singkong mulai dari metode pengolahan, pengemasan hingga pemasarannya,” sambungnya.

Sementara, Zahrotul Uyun salah satu Dosen Unma Banten yang tengah memonitoring giat mahasiswa KKN mengatakan, fokus untuk pengentasan stunting di Desa Cipalabuh itu harus menjadi prioritas disamping pendampingan pada pemanfaatan digitalisasi dan UMKM. “Ini kasus stunting di Cipalabuh ini sangat luar biasa banyaknya, ada 29 anak. Kebetulan saat ini Pemda Lebak tengah menggelorakan Gebyar Klasik. Dan kasus ini harus pula jadi perhatian pemerintah desa dan Pemda,” tutur Zahrotul Uyun.

Adapun dalam hal pendampingan UMKM dan pemanfaatan digital itu pun harus bisa ada out put ke arah positif.

“Soal pemanfaatan digital ini penting untuk bisa diarahkan supaya terbiasa dalam penggunaan yang bermanfaat. Sebab kehadiran digital tidak bisa dibantah. Juga untuk anak-anak bagaimana menanamkan digital ramah anak. Dan untuk produk UMKM kemasan produk dari hasil olah pertanian juga harus bisa diterima pasar umum, ini juga butuh kerjasama dengan perusahaan besar lain untuk menerima produk ini dan produknya harus bisa awet lama,” tuturnya. (AR_red)

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *