Bendungan Cisiih Jebol, Tim SDA Tanggulangi Sawah Masyarakat Tetap Teraliri Air

Editor
248 Views
3 Min Read

Banten, Sigap88news.com – Keberadaan bendungan untuk daerah irigasi (DI) Cisiih yang berada di Desa Situregen Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, mengalami bocor. Kondisi tersebut diperparah dengan jalan di atas jembatan bendungan yang ambruk serta fasilitas aliran air ke persawahan menjadi terganggu terganggu.

Bendungan dan DI milik Provinsi Banten ini merupakan limpahan yang sebelumnya dikelola Pemkab Lebak.

Kepala OP Sumber Daya Air (SDA) PUPR Provinsi Banten Wilayah Selatan, Kuncoro kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku secepatnya akan melakukan pembongkaran dan merapikan kembali demi menjaga keselamatan dan menghindari hal-hal lain yang lebih membahayakan.

“Itu bangunan dan desain DI Cisiih ini awalnya milik Pemkab Lebak yang dilimpahkan ke provinsi. Dan saat ini kita akan segera memperbaiki secara total,” kata Kuncoro, Senin (02/04/2024).

Kuncoro mengaku, sejak awal pihaknya sudah memprediksi terkait keberadaan bendungan DI Cisiih yang terakhir dibangun oleh Pemkab Lebak itu terjadi ada kerusakan.

“Untuk bendung Cisiih sebelumnya sudah terprediksi gejala kerusakan pada lantai Mercu akibat usia bangunan dan adanya penurunan tanah pada area Mercu bendung. Upaya kita menanggulangi dengan membangun bendung sementara dengan menggunakan Bronjong agar air bisa masuk ke intake irigasi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat petani sawah. In sya Allaah bangunan bendung baru akan dibangun dengan mempertimbangkan pemenuhan tuntutan tepat mutu, semoga masyarakat sekitar bisa mendukungnya sehingga program ini bisa terealisasi,” terang Kuncoro.

Saat ini, lanjut Kuncoro, pihaknya tengah mengupayakan agar saluran irigasi ke persawahan tetap bisa normal, karena yang terpenting dari irigasi tersebut adalah bagaimana sawah bisa teraliri air.

“Upaya kita saat ini mengendalikan pengairan irigasi agar tetap normal. Jadi konsentrasi penanganan kita yaitu lebih ke penormalan pengairan, sehingga persawahan petani tetap bisa teraliri. Jadi saat ini yang kita tangani itu dulu, bukan ke penanganan bendungan utama, karena yang itu harus perbaikan total,” ungkap Kuncoro.

Selanjutnya Kuncoro menjelaskan secara teknis jika bendungan itu akan diperbaiki sesuai karakteristik kondisi area.

“Kita akan perbaharui kembali dengan pertimbangan mercu dan kolam olak yang tepat dengan lokasi Cisiih dengan karakteristik geoteknik (daerah sesar) terhadap stabilitas bendung, batuan dasar sungai dan jenis angkutan sedimen dominan fraksi kerakal bongkah,” jelasnya. (AR_red)

TAGGED: , ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *