Tahun 2024, Pemkab Bojonegoro Daftarkan 28.000 Warga Pekerja Rentan ke BPJS Ketenagakerjaan

Editor
162 Views
5 Min Read

Bojonegoro, sigap88news.com – Hari ke- 2 bulan Ramadhan 1445 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar Gatering awak media yang dirangkai dengan buka puasa bersama.

Kegiatan tersebut bertempat di Gedung Graha Pemerintah, yang dihadiri Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) dan Asisten Daerah, juga Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag), Rabu(13/3/2024).

Di awal, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyampaikan terima kasih kepada seluruh awak media baik dari online, cetak maupun televisi (elektronik) yang selama ini telah bersinergi dan memberikan informasi terbaik kepada masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan media yang telah hadir dan bersinergi memberikan informasi terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurut Adriyanto, pihaknya sangat membutuhkan rekan media, guna menyampaikan segala hal terkait program serta informasi kepada masyarakat. “Ya, supaya masyarakat secara luas dapat mengetahui seluruh program pemerintah kabupaten Bojonegoro”.

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengatakan bahwa hari ini juga ada agenda kegiatan penyampaian laporan pertanggungjawaban terkait APBD Tahun Anggaran 2023 ke DPRD Kabupaten Bojonegoro.

“APBD T.A 2023 kita sudah selesai, dan sekarang sedang dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan mudah-mudahan dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan, targetnya tanggal 5 Mei 2024 sudah selesai dan laporan keuangan akan diserahkan secara serentak ke kabupaten/kota se Jawa Timur,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, dinamika yang terdapat pada APBD Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi. Dari sisi pendapatan dan belanja masih tercatat baik, meskipun pendapat asli daerah (PAD) turun dari target, namun masih terbantu dari dana transfer.

“Ada sedikit kenaikan dari dana transfer di mana lebih dari empat triliun rupiah, dan itu karena adanya kenaikan harga minyak di tahun 2023. Meskipun tidak sebesar di tahun 2022,” jelasnya.

“Belanja secara rupiah di tahun 2023 sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya, karena realisasi belanja tahun 2023 diangka Rp. 6,3 triliun, dibandingkan realisasi belanja tahun 2022 sebesar Rp. 4,4 triliun, sehingga pertumbuhan belanja mencapai 18%,” imbuhnya.

Dan untuk realisasi belanja di tahun anggaran 2023 masih lebih kecil dari target. “Apabila dibandingkan dengan target, belanja hanya mencapai sekitar 78%”.Ibuhnya.

Diungkapkan Pj Bupati Bojonegoro, faktor yang mengakibatkan realisasi belanja tidak sesuai yang diharapkan atau ditargetkan, yakni adanya belanja yang nilainya cukup besar dan belum terealisasi. “Seperti di Karangnongko, di sana ada belanja-belanja untuk pengadaan tanah yang belum sepenuhnya bisa terealisasi”.

“Meskipun persentase belanja tahun 2023 lebih tinggi dari tahun 2022, namun belum sesuai dengan yang menjadi target Pemkab, ini merupakan PR (baca: pekerjaan rumah) dan sangat butuh perhatian yang harus dilakukan percepatan-percepatan belanja. Jika memang diperlukan belajar dari tempat lain kita harus segera atur,” tegas Adriyanto.

Guna mengoptimalkan hal tersebut, saat ini juga telah dilakukan monitoring setiap bulan. “Saya bersama Sekda dan pimpinan OPD memantau pergerakan APBD setiap bulan dengan cara melakukan koordinasi dan pembahasan, terkait realisasi penerimaan dan realisasi belanja setiap bulan agar sesuai dengan target”.

Salah satu hal ini dilakukan Pemkab Bojonegoro guna mempercepat belanja dan juga untuk memperbaiki pendapatan, agar APBD T.A 2024 ini lebih baik, tuturnya.

Pj Bupati Bojonegoro menerangkan, dari beberapa indikator telah nampak baik, seperti halnya ekonomi. Di tahun 2023 berhasil tumbuh diangka 2,3 persen, dibanding tahun 2022 pertumbuhan ekonomi minus 6 persen padahal daerah lain sudah berhasil tumbuh. “Dengan catatan ini memperhitungkan sektor migas”.

Hampir 50 persen struktur ekonomi di Bojonegoro ini dipengaruhi sektor migas. “Oleh karena itu tidak heran di tahun 2022 lalu meski harga minyak naik produksi turun sehingga pertumbuhan ekonomi kita melambat, dibanding tahun 2023 walaupun sektor migas bergerak turus tetapi sektor lainnya mulai baik”.

Pemkab Bojonegoro tak hentinya berupaya meningkatkan ekonomi dari sektor industri yang memiliki potensi lokal agar terus tumbuh. “Agar jangka panjang tidak selalu bergantung dari migas, sebab hal tersebut akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan kita,” pintanya.

Tahun 2024 ini, Pj Bupati Bojonegoro mengungkapkan, bahwa Pemkab akan melaksanakan beberapa kegiatan yang diarahkan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

Saat ini, Pemkab Bojonegoro berupaya mendaftarkan khususnya seluruh warga pekerja rentan agar mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. “Kita berharap para pekerja rentan mempunyai jaminan. Kalau BPJS kesehatan seluruh warga sudah tercover”.

“Terlebih warga yang menjadi pekerja rentan sebagai buruh tani dan tukang becak untuk mengantisipasi apabila terjadi sesuatu saat mereka bekerja. Kita sudah bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan,” ucapnya.

“Ada 28.000 warga Bojonegoro pekerja rentan telah terdaftar di BPJS ketenagakerjaan,” pungkas Adriyanto.(Tris)

Share This Article