Sampang, sigap88news.com – Gerakan Pemuda Ansor adalah organisasi kepemudaan Islam terbesar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam membangun kesadaran bermedia sosial di era digital 5.0. hal tersebut disampaikan H. Wahyu Hidayat selaku Kasi Penma Kemenag Sampang dalam acara Madrasah Cyber II di Banyuates, Sabtu (6/1/2024).
Core Value Gerakan Pemuda Ansor dalam bermedia sosial terdapat empat macam. pertama yaitu Pemuda Ansor membantu meningkatkan literasi digital masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan internet sehat dan aman.
Kedua Mempersiapkan generasi digital. GPA mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi arus digitalisasi melalui program-program pendidikan dan keagamaan. Ketiga berperan dalam pemeliharaan keamanan sosial, Pemuda Ansor turut aktif dalam menjaga keamanan sosial dengan menangkal hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
Sementara yang keempat adalah influencer Positif, artinya Pemuda Ansor menggalakkan kampanye di media sosial yang positif, toleran, dan non-radikal, serta mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
Selain itu, pria yang akrab disapa Bapak Wahyu itu mengatakan, dalam tahap kehidupan di Indonesia ini terbagi menjadi tiga golongan, golongan yang pertama adalah golongan kolonialisme yaitu era para muasis atau usianya yang sudah menginjak 50 tahun keatas.
“Mungkin ini bisa dibilang eranya para muasis kita, era revolusi yang mana beliau ini masih belum ranahnya dalam bermedia sosial,”ujarnya.
Sementara golongan yang kedua yaitu disebut golongan milenial, golongan milenial ini usianya sekitar 45 tahun kebawah, golongan milenial ini merupakan golongan yang mengalami perubahan industri.
Sementara golongan yang terakhir adalah golongan generasi Z, generasi milenial dan generasi Z inilah yang mempunyai kewajiban untuk membentengi para ulama dalam baik di darat maupun di media sosial. Sehingga begitu vitalnya pendidikan Madrasah Cyber ini bagi para pemuda untuk terus melawan kelompok yang sering menyerang para ulama NU di media sosial.
“Organisasi sebelah ini luar biasa dalam bermedia sosial, bahkan jika kita mengetik rukun Islam di google, maka yang keluar terlebih dahulu adalah organisasi sebelah ini, di media sosial saja mereka banyak pengikutnya, maka dari itu mari kita kawal ulama kita melalui media sosial,”pungkasnya. (Ari)