Sampang, sigap88news.com – Dinas kesehatan dan keluarga berencana gelar gerakan ayo ke posyandu, gerakan itu dilakukan sebagai upaya untuk kesehatan ibu hamil dan anak agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan seperti kematian pada ibu dan anak.
Kegiatan yang dihadiri Ketua TP PKK Sampang dan wakilnya itu mendapat apresiasi penuh dari masyarakat yang hadir dalam kegiatan itu. Pasalnya gerakan itu sangat penting bagi para ibu hamil serta untuk menekan angka Stunting.
Kepala dinas kesehatan dan KB kabupaten Sampang Abdullah Najih menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh Dinkes KB Sampang menuju Sampang hebat bermartabat.
“Perkembangan kabupaten Sampang Kedepan harus mempunyai target yang tepat, Sampang kedepan haru seperti Surabaya, itu poin bagus,”ungkapnya. Kamis (14/12/2023).
Gerakan ayo ke posyandu itu Najich mengatakan, memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar, pemantauan pertumbuhan anak, edukasi kesehatan, dan kolaborasi dengan petugas kesehatan bagi ibu hamil.
“Seperti imunisasi, untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita,”terangnya.
Dalam kesempatan untuk Ketua TP PKK Sampang Hj. Mimin Slamet Junaidi mengungkapkan ada banyak manfaat Posyandu yang belum disadari oleh para ibu. Dengan rutin datang ke Posyandu, tumbuh kembang anak selama masa keemasannya (0-5 tahun) akan terpantau dengan baik.
“Tidak hanya ditimbang dan diukur tinggi badannya, anak-anak akan diberikan asupan makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan,”paparnya.
Menurutnya, adanya posyandu para ibu juga bisa berkonsultasi langsung dengan kader kesehatan dan atau petugas kesehatan, sehingga berbagai permasalahan kesehatan anak dapat segera terselesaikan dengan benar. Lebih dari itu, para ibu bisa berbagi pengalaman dengan ibu lainnya selama berada di Posyandu. Hal ini tentu akan berdampak sangat positif pada tumbuh kembang anak.
“Akan tetapi, bagi ibu yang menengah kebawah biasanya enggan untuk ke posyandu, mereka lebih ke rumah sakit,”jelasnya. (Ari)