*) Imam Sanusi, M.Pd.
Relawan merupakan sekelompok orang yang melakukan kegiatan secara sukarela untuk membantu memberikan layanan kepada orang, komunitas atau organisasi. Relawan yang semula dibentuk ketika ada perang, peristiwa mengenaskan, kegiatan sosial dan bencana telah meluas pada kegiatan politik. Keterlibatan relawan dalam Pemilu dimulai ketika pasangan Megawati-Prabowo Subianto berhadapan dengan rival utamanya SBY-Boediono pada Pilpres tahun 2009 dengan membentuk ProMega.
Peran relawan dalam pemenangan Pilpres mulai populer pada Pilpres 2014, karena pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-Yusuf Kalla dapat mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sukses mengantar pasangan Jokowi-Yusuf Kalla dan sukses mengantar pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 melambungkan peran relawan politik dalam Pilpres, sehingga dalam setiap Pilpres dan Pilkada selain ada Parpol dan Tim Sukses juga ada relawan politik. Jokowi yang bukan Ketua Umum Parpol merasa sangat terbantu oleh relawan politik, sehingga hubungan emosional sangat dijaga. Bahkan Budie Ari sebagai Ketua Umum Projo telah diberi imbalan menduduki jabatan setara dengan Ketua Umum Palpol sebagai Menkominfo karena berhasil memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019.
Walaupun Relawan sukses mengantar kemenangan dalam kontestasi politik, belum ada data valid atau kajian efektifitas peran relawan dalam pemenangan pasangan Pilpres. Relawan politik lahir sebagai perwujudan keterlibatan warga dalam kegiatan politik, dan area kerja mereka dipersempit pada area dukungan terhadap figure yang akan maju dalam kontestasi. Dengan pergeseran peran inilah kemudian relawan politik berlarih dari berbicara tataran gagasan dan ide ke tataran memenangkan figur dalam sebuah kontestasi politik.
Bahkan dalam perkembangannya relawan politik cenderung menjadi parpol bayangan. Walau tidak semua relawan berbentuk organisasi formal yang dikukuhkan melalui surat keputusan Mengkumham, semua Relawan mempunyai struktur organisasi secara berjenjang dari pusat ke daerah . Relawan juga sama dengan Parpol menggelar Rakornas atau Rakernas dengan menghadirkan peserta dari Provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga muncullah pertanyaan siapa yang mendanai operasionalnya ?. Adakah Relawan didanai oleh Parpol, simpatisan, atau siapa … ?.
Kemenangan pasangan Jokowi-Yusuf Kalla pada Pilpres 2014 dan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pipres 2019 mengesankan peran relawan sama dengan peran Tim Sukses dan Parpol, sehingga kehadiran Relawan bisa menyebabkan deparpolisasi. Hasil kajian Wasis seorang Peneliti BRIN menunjukkan menjelang Pilpres 2024 makin subur perkembangan organisasi relawan.
Belakangan, preferensi politik relawan dinantikan, bahkan diperebutkan, karena dinilai menjadi penentu elektabilitas kandidat (Ferdian Andi). PDI-P mengklaim telah menerima pendaftaran 1.375 organisasi relawan pendukung Ganjar Pranowo, sehingga PDI-P sangat yakin Ganjar Pranowo menang dalam Pilpres 2024. Kekuatan relawan muncul dari berbagai segmen pemilih, sedangkan Parpol hanya fokus pada konstituennya saja
Menjelang Pilpres 2024 kesan penyetaraan peran dan fungsi relawan politik dengan Parpol makin jelas. Masing-masing Bacapres telah mendeklarasikan relawan pedukungnya. Saking sengitnya persaingan dukung-mendukung dalam Pilpres 2024, relawan yang berada di sekitar Jokowi sampai terbelah. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo dan ada pula yang mendukung Prabowo Subianto. Pemblahan relawan politik Jokowi tidak terpisahkan dari sikap Jokowi, medukung Ganjar Pranowo tetapi medorong Prabowo Subioanto untuk Pilpres 2024.
Dengan memperhatikan maraknya pembentukan Relawan menjelang Pilpres, rasanya perlu kita pertanyakan apakah relawan politik bisa disebut relawan ?. Relawan bertujuan untuk membantu menjawab permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, seseorang bisa menjadi Relawan (volunteer) atas keinginan sendiri, tidak memiliki keinginan mencari keuntungan dan tanpa dibayar.
Kalau dilihat dari arah pergerakan relawan politik, penyebutan relawan bagi relawan politik sudah kurang tepat, karena empat indikator relawan tidak terpenuhi. Relawan politik lahir tidak untuk menyelesaikan permasalahan sekitar, mereka menjadi anggota karena direkrut, ada jasa dan berharap imbal balik setelah sukses mengantarkan peserta Pilpres ataupun Pilkada.
Relawan Jokowi : Pro Jokowi (Projo), Jokowi Mania (Joman), Love Jokowi