Sampang, sigap88news.com – Kabupaten Sampang adalah pencetak rekor prevalensi stunting terendah setelah Surabaya, dengan angka 6,9 persen menurut SSGI tahun 2022. Angka ini tergolong sangat rendah, mengalahkan Kabupaten disekitarnya seperti Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.
Ketua penurunan angka Stunting kabupaten Sampang H. Abdullah Hidayat membocorkan rahasia bagaimana menurunkan angka stunting secara drastis. Pada tahun 2022 kasus stunting di Sampang mengalami penurunan dari 17,20% menjadi 6,9%, capaian ini melebihi dari target nasional sebesar 14%.
Salah satu cara penurunan angka Stunting di kabupaten Sampang adalah melakukan pencegahan dini, penyuluh bekerja sama dengan semua Puskesmas se-kabupaten Sampang untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
Bahkan, saking gregetnya dalam penurunan angka Stunting tersebut, para penyuluh mensosialisasikan kepada para remaja yang belum bertemu dengan jodohnya.
“Jadi bayangkan, mereka yang belum bertemu jodohnya pun juga kita sosialisasi supaya mereka sebelum menikah sudah paham bagaimana pentingnya penurunan angka Stunting,”ujar Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat saat acara internalisasi penurunan angka Stunting.
Menurutnya, stunting adalah musuh utama yang akan diberantas pada masa jabatannya. Sejak awal diamanahi sebagai pemerintah Kabupaten Sampang, Abdullah Hidayat langsung tancap gas mengatasi stunting. “Kan Presiden Jokowi dan Ibu Megawati selalu berpesan soal pentingnya penanganan stunting, karena ini soal masa depan generasi penerus kita, generasi emas pada 2045,” katanya tentang motivasinya menjadikan stunting sebagai program prioritas.
Maka setelah dilantik menjadi pelayan masyarakat Sampang, ia berfokus menekan angka stunting. Menurutnya, stunting adalah proses panjang yang dimulai dari hulu, yakni sejak masa pra nikah. Untuk itu, ia meminta pendataan besar-besaran pada setiap calon pengantin.
Semua yang akan menikah harus dideteksi data kesehatannya. Caranya, dengan mengukur lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh calon pengantinnya. Ini penting untuk tahu apakah ada risiko kekurangan energi kronis atau kekurangan gizi, sehingga bisa diantisipasi.
Sementara prestasi yang diraih oleh pemerintah Kabupaten Sampang adalah menerima penghargaan dari BKKBN RI atas pencapaian dan komitmen terhadap penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Sampang tahun 2022.
Penghargaan tersebut ditandangani oleh Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) yang diserahkan oleh Deputi BKKBN RI didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati kepada Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Gedung Olahraga Untung Suropati Kota Pasuruan, pada Jum’at 28 juli 2023 lalu.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sampang karena dianggap sukses dalam penurunan angka Stunting pada tahun lalu. Sehingga Sampang dianggap layak meraih penghargaan tersebut. (Ari)