Wanginya Durian Sangkanwangi Harapkan Petani Hidup Manis

Moh Yusuf
440 Views
4 Min Read
Kebun durian varietas Sindangwangi (sigap88news)

Banten, Sigap88news.com – Durian varietas unggul “Sangkanwangi” di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang ditanam di lahan seluas 7 hektare pada Desember 2023 bakal memasuki masa panen kedua dengan hasil cukup menggembirakan, setelah berusia enam tahun.

Panen perdana durian tersebut terjadi setelah pohon berusia 5 tahun pada 2022 lalu dan diperkirakan tetap produktif hingga  25 tahun kedepan.

Dibandingkan dengan kebanyakan durian lokal, durian sangkanwangi dari sisi ukuran tergolong cukup besar. Beratnya berkisar 2,5–3 kilogram. Adapun rasanya, menyerupai varietas unggul lainnya, yakni manis, beraroma wangi, daging cukup tebal, dan legit, sehingga harganya pun istimewa. Satu buah rata-rata dijual Rp 200.000 di tingkat pengebun.

Pada panen perdana tahun lalu per pohon hanya menghasilkan 30 buah durian. Namun, karena harganya cukup tinggi, pada masa musim panen setiap pohon ditaksir bisa memberi pemasukan hingga Rp 6 juta.

Saat ini, durian varietas sangkanwangi 1 kembali berbuah dan hampir bisa dipastikan memasuki musim panen pada Desember 2023 sampai Januari 2024.

Pohon durian tersebut merupakan hasil okulasi dari plasma nutfah induk durian lokal yang kini sudah terdaftar di Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2018.

Durian Sangkanwangi 1 didaftarkan melalui Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berdasarkan hasil penelitian dari Dinas Pertanian Banten, Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Banten serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pengembangan durian lokal tersebut masuk kategori varietas benih unggul berlabel biru yang menjadi tanaman hortikultura khas Kabupaten Lebak dan bisa dikembangkan di wilayah Banten dan Jawa Barat.

“Kami berharap varietas Sangkanwangi 1 bisa meningkatkan pendapatan petani,” kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kabupaten Lebak, Hendi Suhendi yang merupakan orang pertama melakukan percobaan benih durian varietas ini dengan sistem okulasi dari plasma nutfah tanaman induk durian lokal.

Hendi terpanggil karena Kabupaten Lebak memiliki puluhan jenis durian lokal, namun belum memiliki varietas unggul.

Berawal dari itu, ia mencoba memproduksi penangkaran benih varietas durian unggul sangkanwangi 1 hingga ribuan benih.

Benih durian varietas unggul itu kini dikembangkan oleh masyarakat di beberapa kecamatan guna mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan pendapatan warga.

Hendi bangga karena setelah durian Sangkanwangi 1 berbuah, banyak permintaan, termasuk 100 buah untuk dikirim ke Istana Negara.

Hendi yang dua kali menerima penghargaan sebagai petani berprestasi tingkat nasional pada tahun 2007 dari Menteri Pertanian Anton Apriyanto dan pada tahun 2020 dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu, saat ini masih fokus mengembangkan varietas sangkanwangi 1 dan varietas benih durian unggul lainnya.

Pengembangan benih unggul yang dilakukan Hendi itu dengan sistem teknologi top working, perkawinan silang antara durian lokal dengan induk benih unggul nasional berlabel biru, diantaranya, durian varietas montong, petruk, durian si radio,  musangking, hepi, perwira, bawor, dan durian matahari.

Pengembangan benih varietas durian unggul itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk sekaligus menyerap tenaga kerja.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengapresiasi kelompok tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, yang mampu mengembangkan durian varietas Sangkanwangi 1 hasil dari okulasi dengan pohon induknya.

Saat ini, petani yang mengembangkan durian unggul tersebut tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.

Daerah-daerah itu setiap tahun menghasilkan banyak durian lokal dan memasok buah berbau tajam itu ke Tangerang, Bogor, Bandung hingga Jakarta. (AR_red)

TAGGED: , ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *