Bupati Sampang Hadiri Peringatan Hari Kebangsaan Taiwan

Moh Yusuf
496 Views
3 Min Read
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi Hadir Acara Hari Kebangsaan Taiwan (sigap88news)

Surabaya, sigap88news.com – Bupati Sampang hadir dalam kegiatan Peringatan Hari Kebangsaan Taiwan ( Double Tenth Day) Tahun 2023 di Ballroom Hotel JW Marriot Surabaya, Jum’at, (6/10/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Gubernur Jatim, Bupati Sampang, Walikota Makassar, Kepala BP3MI Jatim, Ka. Disnakertrans Prov. Jatim, Ka. Disperindag Prov. Jatim, Kepala Divisi Imigrasi KanWil KemenkumHAM Jatim, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Ketua Kadin Jatim, Ketua Kadin Surabaya, Anggota DPRD Jatim, Kapolrestabes Surabaya, Ketua Umum Bara Nusa, Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya, Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, Rektor Unibersitas Widya Kartika, Rektor Universitas Islam Malang, Kabag Prokopim Sampang.

Bupati Sampang mengatakan Republic of China (Taiwan) telah berdiri selama seratus tahun lebih. Sepanjang waktu ini telah terbentuk demokrasi yang matang dan stabil serta perkembangan ekonomi dan perdagangan yang sangat baik.

Pihaknya berharap berharap, Indonesia terus melahirkan hubungan baik dengan Taiwan. “Kami optimistis dan percaya, hubungan antara kedua negara di semua tingkat akan semakin erat,”ujar aba idi.

Sejarah mencatat, Oktober adalah hari dimulainya Pemberontakan Wuhan, Provinsi Hubei. Peristiwa itu juga dikenal sebagai Revolusi Xinhai (Hsinhai), Revolusi 1911, atau Revolusi China. Sebuah peristiwa yang mengarah pada runtuhnya Kekaisaran Qin di Tiongkok.

Kala itu, Dinasti Qing dianggap gagal mengembalikan kejayaan China. Bahkan, justru tunduk kepada kekuatan-kekuatan asing , Barat maupun Jepang. Sementara rakyat dibiarkan melarat dan menderita, realitas itu lah yang membuat Sun Yat-sen — pemimpin Aliansi Kaum Revolusioner China (Tongmenghui) — dan para pejuang lain melancarkan perlawanan untuk mengakhiri kekuasaan para kaisar.

Setelah kekaisaran berakhir, lahir lah Republik China lahir pada 1 Januari 1912. Namun, hanya di bagian selatan. Bagian utara masih dikendalikan panglima keamanan Dinasti Qin, Yuan Shih Kai.

Akhirnya Yuan Shih Kai bernegosiasi dengan Sun Yat Sen agar selatan dan utara bergabung. Syaratnya, sang mantan panglima diangkat menjadi presiden. Kesepakatan pun terjalin.

Pada 12 Februari 1912 kaisar terakhir Dinasti Qin Pu Yi turun tahta dan Yuan Shih Kai menjadi presiden Republik China.

Setelahnya, pergolakan terjadi di Tiongkok, antara kekuatan nasionalis pimpinan Jenderal Chiang Kai-sek dan kubu Komunis pimpinan Mao Zedong.

Akibat dari perang saudara tersebut, Pemerintah Republik China kehilangan kontrol atas Daratan China dan pindah ke Pulau Taiwan pada Desember 1949. Dunia mengenal negara tersebut sebagai Republic of China. Sementara negara berhaluan komunis didirikan di Tiongkok.

Hari Nasional 10 Oktober juga diperingati di RRC, termasuk di Hong Kong dan Makau. Pada tahun 2010, hari istimewa itu jatuh pada tanggal ‘cantik’: 10-10-10. (Ari)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *