Banten, Sigap88news.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Banjarsari menggelar sosialisasi bahaya narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba) atau istilah lainnya Napza (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), bertempat di aula gedung SMAN 1 Banjarsari, Kabupaten Lebak, Kamis (05/10/2023).

Pihak sekolah juga menyampaikan materi lainnya yang berkaitan dengan pencegahan dan
penanganan persoalan- persoalan sekolah pada peserta didik seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas dan bullying.
Hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi ini, pengawas bina sekolah pada kantor cabang pendidikan (KCD) Siti Rukoyah dan Kapolsek Banjarsari AKP Rahmat Hidayat.

Kepada wartawan Kepala SMAN 1 Banjarsari, Dudi Wahyudi, mengatakan, kegiatan ini merupakan program sekolah yang terbentuk melalui tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) di sekolah sesuai dengan amanat Permendikbud no 46 tahun 2023 tentang Penanganan dan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Dimana tiap sekolah berkewajiban untuk mendeteksi secara dini kaitannya dengan kondisi peserta didik maupun pendidiknya. Artinya, semua yang ada di lingkungan sekolah dalam persoalan bahaya Narkoba, kekerasan fisik, fisikis, perlindungan, buliying, diskriminasi dan intoleransi mesti dicegah jangan sampai jadi korban,” katanya.
Menurut Dudi, pihaknya berkewajiban guna mengantisipasi terjadinya kasus-kasus yang berkaitan dengan sekolah. Maka perlu adanya penguatan tata kelola, edukasi dan penyediaan sarana prasarana. Tim ini harus bergerak bersama dan perlu adanya peran pemerintah daerah untuk bersinergi, termasuk masyarakat yang peranannya tak kalah penting bergerak bersama TPPK sekolah.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya TPPK di sekolah dapat meminimalisir risiko terhadap persoalan sekolah, baik itu dengan peserta didik maupun dengan tenaga pendidik dapat bersinergi dengan semua pihak, untuk menjaga keberlangsungan pendidikan yang benar diharapkan yaitu sekolah untuk menimba ilmu,” ujarnya.
Dikatakan Dudi, dalam perkembangan jaman sekarang ini arus tekhnologi informasi sudah menjadi kebutuhan disektor kehidupan sehingga akan membawa pengaruh terhadap dunia pendidikan. Oleh karenya dampak negatifnya harus dideteksi sekecil mungkin yang mengarah pada tindakan yang akan merugikan baik dirinya maupun lingkungan sekolah.
” Point pentingnya jangan sampai sekolah sebagai tempat menimba ilmu kemudian dikotori dengan hal-hal yang tidak patut. Maka diperlukan mitigasi atau pencegahan dengan cara terus memberikan bimbingan baik lewat sosialisasi atau melalui kesempatan lainnya, termasuk sebagai tindak lanjut kedepannya. Untuk menjaga komunikasi yang baik antara sekolah, anak dan orang tua, pihak sekolah akan menggelar parenting day yaitu sehari bertemu orang tua di sekolah,” tuturnya. (AR)