Bacawapres Ganjar dan Prabowo Masih Menyudut

Moh Yusuf
928 Views
4 Min Read
Capres : Prabowo dan Ganjar

*) Imam Sansi, M.Pd.

Delapan belas hari menjelang pendaftaran Pilres 2024, Bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianbto tidak kunjung dideklarasi. Narasi Bacawapres sudah mengerucut menjadi lima nama, kemudian mengerucut menjadi tiga nama, dan terakhir mengerucut menjadi dua nama yang kerap dilontarkan oleh elit partai politik hanya retorika belaka. Semula publik berharap Bacawapres Ganjar Pranowo akan diumumkan ketika penutupan Rakernas IV PDI-P tanggal 29 September 2023, tetapi saat wawancara setelah penutupan elite PDI-P menyatakan tidak ada pembahasan Bacawapres Ganjar Pranowo. Demikian pula dengan Bacawapres Prabowo Subianto yang sudah mengerucut menjadi dua nama, nyatanya juga masih galau untuk memilih.


Bacawapres Ganjar Pranowo sempat mengarah ke Mahfud MD, tetapi belakang bergeser ke Khofifah Indar Parawansa. Walau sudah mengarah ke Khofifah Indar Parawansa justru Mahfud MD yang nampak hadir di pembukaan Rakernas PDI-P. Apakah Mahfud MD hadir dengan kapasitas sebagai Menko Polhukam atau sebagai kandidat Bacawapres ?. Pertanyaan berikutnya jika bandul Bacawapres Ganjar Pranowo mengarah ke Khofifah Indar Parawansa kenapa Khofifah Indar Parawansa tidak nampak hadir dalam pembukaan Rakernas PDI-P ?. Ataukah Khofifah Indar Parawansa hadir tetapi tidak tersorot kamera/media ?.


Mencari jawaban pertanyaan kehadiran Mahfud MD dan ketidakhadiran Khofifah Indar Parawansa pada Rakernas IV PDI-P, sama ruwetnya dengan mencari jawaban kenapa Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianrto selalu menunda deklarasi Bacawapres. Apakah penundaaan deklarasi disebabkan tarik-menarik kepentingan antara partai politik pendukung koalisi, ataukah perebutan figure asal Jawa Timur dan NU antara PDI-P dan KIM belum selesai ?. Ketiga koalisi pengusung Bacapres dan Bacawapres menjadikan Jawa Timur dan warga Nahdliyin sebagai epicentrum pertempuran Pilpres 2024.


Khofifah Indar Parawansa yang diwacanakan sebagai Bacawapres Ganjar Pranowo, juga diwanacakan sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional AMIN. Tawaran sebagai Bacawapres dari PDI-P tentu jauh lebih menarik dari pada tawaran sebagai menteri dari AMIN. Jika wacana Bacawapres Ganjar Pranowo belum ada respon yang jelas dari Khofifah Indar Parawansa, wacana sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional AMIN direspon dengan … “lahaula walaquwata illabilah hil aliyin adzim”. Jawaban diplomatis ini merupakan penolakan halus, karena kalau Khofifah Indar Parawansa benar tersandra, tidak mungkin Khofifah Indar Parawansa berani mengambil poisisi berhadapan dengan partai penguasa dan penguasa. Itu bahaya !.


Resiko menerima atau menolak wacana sebagai Tim Pemenangan Nasional AMIN tentu sudah dihitung oleh Khofifah Indar Parawansa. Sebenarnya dari pada bertaruh di kancah nasional, Khofifah Indar Parawansa lebih baik tetap di Jawa Timur satu. Kalaupun Khofifah Indar Parawansa jadi Bacawapres Ganjar Pranowo dan dalam Pilres 2024 pasangan Ganjar Pranowo-Khofifah Indar Parawansa terpilih, dengan melihat fungsi Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Makruf Amin, tidak lebih sebagai pendulang suara waktu Pilpres saja. Selesai Pilpres ya sudah… . Sebagai Wakil Presiden tidak ada peran besar yang pernah didelegasikan oleh Presiden Jokowi kepada Wakil Presiden Yusuf Kalla atau Makruf Amin.


Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur sudah bisa menunjukkan kemajuan pembangunan, dukungan rakyat Jawa Timur masih sangat baik, dan peluang untuk tepilih sebagai Jawa Timur satu pada Pilgub tahun 2024 sangat besar. Sampai hari ini belum ada lawan yang sebanding, tetapi karena Khofifah Indar Parawansa bukan pengurus atau kader partai politik, untuk memastikan tiket pencalonan sebagai Gubernur Jawa Timur 2025-2030 perlu silaturrahmi kepada partai politik, ulama dan tokok masyarakat Jawa Timur.


Dengan terus menunda deklarasi Bacawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, penggunaan narasi mengerucut perlu diganti dengan narasi menyudut. Mengerucut bermakna sudah tersisa satu figure dan tinggal menunggu dideklarasi, sedangkan menyudut bermakna figure masih lebih dari satu orang dan bisa berubah jumlah dan nama figurenya. Rupanya publik masih harus bersabar menunggu tanggal 19 Oktober 2023 untuk tahu Bacawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Saba aja ya !.


*) Imam Sanusi, M.Pd., Sampang, Jawa Timur.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *