*) Imam Sanusi, M.Pd.
Benar prinsip yang dilontarkan para elit PDI-P, sebelum janur kuning melengkung kesempatan mendapatkan sang pujaan hati masih terbuka karena belum ada ikatan pernikahan. Prinsip sebelum janur kuning melengkung sedang ramai diperbincangkan dikalangan elit PDI-P, politisi dan pengamat. Mahfud MD yang berlatar belakang NU dan berasal dari Jawa Timur dalam pertengahan bulan September 2023 hampir dipastikan akan menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo, tapi memasuki minggu terakhir September 2023 ramai wacana Ganjar Pranowo akan dikawinkan dengan Khofifah Indarparawansa.
Mahfud MD yang sudah sempat bertandang ke Megawati Sukarno Putri untuk mendapat restu gendhakan dengan Ganjar Pranowo, beredar wacana akan terpental dari pencawapresan PDI-P. Tahun 2019 Mahfud MD terpental sebagai Bacawapres Joko Widodo, tahun 2023 akan terpental dari Bacawapres Ganjar Pranowo. Rupanya prinsip sejarah tidak berulang tidak berlaku, karena peristiwa yang sama terulang dan dari partai politik yang sama. Mungkin inilah nasib figure yang mumpuni dan memenuhi kriteria tetapi tidak punya partai politik, ia akan mudah dipolikitiu partai politik.
Sedangkan Khofifah Indarparawansa yang masih menjabat Gubernur Jawa Timur dianggap disukai Jokowi dan diterima Megawati. Sebagai tokoh asal Jawa Timur dan menjadi Ketua Muslimat NU, Khofifah Indarparawansa pernah mau dipinang Prabowo Subianto dan Anis Basweda, tetapi pinangan dari dua Bacapres ditolak. Adakah penolakan pinangan dari Bacapres Prabowo Subianto dan Anis Basweda karena Khofifah Indarparawansa tersandra atau ada alasan lain ?.
Sebagai Gubernur Jawa Timur dan Ketua Muslimat NU dengan jumlah anggota 69.996.000 orang yang tersebar di 300 cabang dan 21.000 ranting se Indonesia, sangat memikat hati para Bacapres untuk menjadi Bacawapres. Fatayat NU yang beranggotakan Nyai-nyai dan Emak-emak jika 50% bisa digaet sebagai pendukung, dan masing-masing Nyai dan Emak bisa menarik suaminya sebagai pendukung, maka pasangan Capres yang bergandengan dengan Khofifah Indarparawansa akan memperoleh 69.996.000 suara.
Dengan jumlah pemilih sesuai DPT 2024 sebanyak 204.807.222 orang dan Khofifah Indarparawansa dapat memperoleh dukungan dari 50 % anggota fatayat NU beserta suaminya, akan setara dengan 34,17 % suara dari DPT, dan hanya mencari 17 % dari DPT untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Di atas kertas pasangan Ganjar-Khofifah akan keluar sebagai pemenang, calon lain mah … lewat.
Hitung-hitungan seperti inilah yang mungkin membuat PDI-P berpaling dari Mahfud MD ke Khofifah Indarparawansa dan terkesan Ganjar Prabowo selingkuh ?. Apakah hitung-hitungan dan asumsi ini akan berlaku, belum tentu karena setiap orang sudah punya pilihan, Nyai-nyai dan Emak-emak sekarang sudah terpolarisasi ke Bacapres yang lain. Deklarasi dukungan Nyai-nyai dan Emak-emak kepada Bacapres tertentu sudah dilaksanakan sehingga tidak mudah pindah ke lain hati.
Munculnya wacana Ganjar Pranowo akan dikawinkan dengan Khofifah Indarparawansa bukanlah sesuatu yang mengagetkan, karena setelah AMIN deklarasi PDI-P mencari figure yang dapat mengimbangi Muhaimin Iskandar di Jawa Timur dan menarik dukungan dari para Nahdiyin. Jika Ganjar Pranowo sudah akan dinikahkan dengan Khofifah Indarparawansa, maka tersisa Prabowo Subianto yang jomblo. Belum ada tanda-tanda apakah Prabowo Subianto akan memilih Erlangga Hartarto, Erick Thohir atau Gibran Rakabuming Raka. Mudah-mudahan dengan Ganjar Pranowo akan mendeklarasikan Bacawapres, Prabowo Subianto segera memutuskan Bacawapresnya. Selamat untuk Ganjar Pranowo yang akan mengkahiri status jomblo dan semoga tidak selingkuh lagi.
*) Imam Sanusi, M.Pd., Sampang, Jawa Timur.