*) Imam Sanusi, M.Pd.
Setelah terkesan sulit menemukan jodoh Ganjar Pranowodalam Pilpres 2024, akhirnya Ganjar Pranowo yang diusungoleh PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura telah menemukan jodoh.Indikasi penemuan jodoh Ganjar Pranowo ditandai denganpertemuan Megawati dengan dua kandidat Bacawapres, danpertemuan antara Ganjar aaaaaapranowo dengan salah satukandidat. Walaupun belum dideklarasi pasangan BacawapresGanjar Pranowo dengan kriteria tidak punya ambisi dan selesaidengan kepentingan dirinya, tidak menjadi pesaing Pilpres 2029, pekerja keras, punya integritas dan bisa merebut suara di JawaTimur, maka figure Bacawapres bisa diterka.
Tokoh ini kelahiran/berasal dari Jawa Timur, pernahmenggegerkan tanah air akibat pernyataannya tentang kasus 341 Trilyun di Kemenkeu, saat ini sedang membantu PresidenJokowi di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta sangatdekat dengan Gusdur. Kalau ini figure yang dipilih sebagaiBacawapres Ganjar Pranowo, maka pernyataan PDI-P tentanglima Bacawapres potensial (Erick Thohir, Sandiaga Uno, AHY, Andika Perkasa, dan Khofifah) serta penyataan Ridwan Kamiltentang minggu depan ada Breaking News… hanyalah cekombak dan menurut pernyataan Ahmad Doli Kurnia (WaketumGolkar) Ridwan Kamil dipersiapkan untuk Bacagub DKI atauJawa Barat.
Figure Bacawapres potensial ini belum pernah dipublikasioleh PDI-P, tetapi figure ini diperhitungkan mampumengimbangi Muhaimin Iskandar di Jawa Timur dan akandidukung oleh Yeni Wahid bersama Gusdurian dan NU. WalauPBNU menyatakan tidak ada Bacapres atau Bacawapres yang diusulkan NU, secara tidak kasat mata PBNU akan terlibatdalam Pilres 2024. Secara kelembagaan PBNU menyatakantidak mau melibatkan diri dalam Pilpres 2024, tetapidimungkinkan PBNU akan menggerakkan organisasikemasyarakatan dibawahnya untuk terlibat dalam Pilpres 2024.
Jika analisa ini benar, maka Jawa Timur akan menjadipusat pertempuran dan akan terjadi pertempuran sengit, padahalbelum tentu tempat kelahiran dapat meningkatnya elektabilitasCapres dan Cawapres. Elektabilitas Capres dan Cawapres tetapditentukan oleh rekam jejak, jaminan kehidupan danpenghidupan layak yang akan diwujudkan, kepastian hukum danintegritas. Empat modal dasar inipun tidak menjamin Capres danCawapres bisa menang dalam Pilpres, karena pada akhirnyapasangan yang akan menang dalam Pilpres sangat ditentukanoleh kejujuran para penyelenggara dan penyelenggaraan Pemilu.
Sepintas Bacawapres Ganjar Pranowo mulai mengerucut, tapi belakangan ini muncul nama Sri Mulyani dan BasukiHadimuljono dinilai cocok sebagai Bacawapres GanjarPranowo. Munculnya dua nama ini mungkin mencobamemperbanyak alternative atau mengaburkan figure yang hampir dipilih untuk dipinang. Pengaburan figure inidimungkinkan untuk mengulang sejarah Pilpres 2019 danmengesankan bahwa Bacawapres PDI-P sulit ditebak dan penuhpertimbangan.
Pada Pilpres 2019 menjelang pendaftaran PDI-P menggagalkan Penwacapresan Prof. Dr. Mohammad Mahfud Mahmodin (MMD) digantikan Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin yang berlatang belakang Ulama. Mungkinkah ini akan terulang ?. JikaMMD gagal sebagai Bacawapres Ganjar Pranowo, kemungkinanPDI-P akan menggandengkan Ganjar Pranowo dengan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar yang berlatar belakang luar Jawa danseorang cendekian muslim. Dengan memilih Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar akan dapat merebut pemilih Islam khususnyakalangan NU dan menghilangkan isu dominasi Jawa.
Teka-teki Bacawapres Ganjar Pranowo hampir final, sebaliknya Bacawapres Prabowo Subianto masih masuk babakpenyisihan. Prabowo Subianto harus memilih antara Erick Thohir dari PAN, Erlangga Hartarto dari Golkar dan Gibran Raka Buming Raka dari PDI-P. Dalam menetapkan BacawapresPrabowo Subianto nampak galau, karena Pilpres 2024 merupakan Pilpres terakhir yang mungkin dia ikuti dan harusmenang. Kepentingan yang berbeda anatara Gerindra denganGolkar dan PAN dalam Pilpres 2024 inilah yang menjadipenyebab KIM masih menibang-nimbang Bacawapresnya.Semoga penetapan Bacawapres di KIM bisa segera final, akrobat politik bisa segera berakhir, dan masing koalisi, pasangan calon, relawan dan pendukung bisa segeramempersiapkan diri untuk menghadapi tahapan Pilpres 2024.
*) Imam Sanusi, M.Pd., Sampang, Jawa Timur.