Oleh : Imam Sanusi, M.Pd. *)
Hiruk-pikuk politik tanah air masih akan terus berlanjutsampai dengan pendaftaran Pilpres 2024. Sebelum deklarasipasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar, PDI-P danKIM menyatakan nama Bacawapres sudah ada di kantong KetuaUmum, tetapi keadaan berubah setelah deklarasi Anis Baswedandan Muhaimin Iskandar. Walaupun PDI-P dan KIM melakukankonsolidasi koalisi, kedua koalisi belum menetapkanBacawapres, bahkan dalam rapat konsolidasi PDI-P bersamaPPP, Perindo dan Hanora pada akhir rapat koordinasi hanyamemutuskan penunjukan Ketua dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional.
Dalam berbagai kesempatan kedua koalisi menyatakanmasih akan terus melakukan pembicaraan untuk menetapkanBacawapres dari figure yang ada di masing-masing koalisi.Betapa ruwetnya memilih Bacawapres dan betapa alot untukmembuat kesepakatan Bacawapres dalam koalisi. KPP yang secara mendadak dan mengejutkan kawan dan lawan, memilihMuhaimin Iskandar sebagai Bacawapres dengan harapan untukmenggaet pemilih di kalangan NU khususnya di Jawa Timur.
Kaget belum sirna akibat penetapan Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapres Anis Baewedan, publik dikagetkan denganpernyataan Ridwan Kamil “… jika minggu depan ada BrekingNews siap-siap saja”. Pernyataan ini disampaikan Ridwan kamildalam pidato perpisahan dalam acara Pisah Sambut GubernurJawa Barat tanggal 5 September 2023 di Bandung. PernyataanRidwan Kamil yang tercatat sebagai kader Golkar mengagetkanbanyak pihak, mengingat Golkar menjagokan AirlanggaHartarto untuk menjadi Bacawapres di KIM. Lirikan GanjarPranowo kepada Ridwan Kamil didasari keinginanmemenangkan pertarungan di Jawa Barat yang merupakan titiklemah Ganjar Pranowo.
Mengamati perkembangan wacana Bacawapres di PDI-P sangat menarik, karena Ridwal Kamil, Erick Thohir, dan AHY yang dijagokan sebagai Bacawapres PDI-P bukan kader PDI-Pdan partai politiknya belum berkoalisi dengan PDI-P. KetikaRaka Buming Raka digadang-gadang menjadi BacawapresPrabowo Subianto PDI-P marah sampai menyatakan kurangberadap mencaplok kader partai lain untuk kepentingan Pilpres .Bagai menelan ludah sendiri, kini PDI-P menjagokan Ridwal Kamil menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo, padahal RiwanKamil tercatat sebagai kader Golkar dan dalam koalisi PDI-P dan PPP ada Sandiaga Uno yang telah meminangkan dirisebagai Bacawapres. Dalam wawancara di TV One, ketikadidesak siapa yang cenderung dipilih diantara figure yang dijagokan sebagai Bacawapres, Aria Bima dari PDI-P masihmengelak dengan dalih penetapan Bacawapres tidak bisadilakukan tergesa-gesa dan pemilihan Bacawapres beda denganpemilihan Ketua RT atau Ketua Senat,
Jika Ridwal Kamil yang tercatat sebagai kader Golkardalam beberapa hari kedepan ditetapkan sebagai BacawapresGanjar Pranowo, Ridwan Kamil harus keluar atau dikeluarkandari Golkar untuk pindah ke PDI-P. Dan kalua Ridwal Kamilpindah dari Golkar ke PDI-P untuk mengejar Bacawapres, makaRidwan Kamil cocok diberi label “Bajing Loncat”. PolitikusBajing Loncat demi syahwat politik di Indonesia sudah biasadan dianggap peristiwa biasa. Lompat partai politik sebelumnyasudah dilakukan oleh Sandiaga Uno, keluar dari Gerindra danmasuk PPP untuk mencari peluang baru menjelang kontestasiPilpres 2024.
Penetapan Ridwan Kamil sebagai Bacawapres GanjarPranowo akan mengakhiri teka-teki di PDI-P, tetapi persoalanbaru akan muncul. Ketika Sandiaga Uno gagal menjadiBacawapres Ganjar Pranowo PPP akan kecewa, responnyamungkin PPP tetap dalam koalisi PDI-P atau cerai dengan PDI-P untuk berlabuh ke koalisi lain. Namun apabila PPP mengalamikekecewaan akut akibat Sandiaga Uno gagal menjadiBacawapres Ganjar Pranowo, dimungkinkan PPP akanhengkang dari PDI-P dan menggagas koalisi baru. Jauh-jauh harisebelum wacana Ridwan Kamil sebagai Bacawapres GanjarPranowo menguat, Sandiaga Uno melontarkan wacanamengajak Demokrat dan PKS untuk kerjasama politik, namunperlahan-lahan wacana ini menghilang bak ditelan ombak. Melalui Sekjennya PPP menyatakan “…PPP masih patuh dantunduk pada kesepakatan dengan Ketua Umum PDI-P…”.
Dengan tak kunjung deklarasi Bacawapres Ganjar Pranowodan Prabowo Subianto, dalam beberapa hari atau beberapaminggu kedepan publik masih akan terus disuguhi wacanapenetapan Bacawapres. Yang paling baru berkembang wacanaperebutan Bacawapres usia muda padahal gugatan tentang usiaCawapres dan Cawapres di Mahkamah konstitusi belum diputus. Dalam berebut Bacawapres muda, Ganjar Pranowo dan PrabowoSubianto memperebutkan Raka Buming Raka yang sedangmenjabat Wali Kota Solo dan tercatat sebagai kader PDI-P. Perebutan Wali Kota Solo sebagai Bacawapres tidak dilatarbelakangi karena usia saja, tetapi didasari juga perebutan Jokowi effect. Perebutan Jokowi effect bisa terjadi karena besarnyapengaruh Jokowi tetapi bisa juga karena para Cawaprres kurangpercaya diri kalau tidak didukung Jokowi. Inilah saktinyaPresiden Jokowi, hampir lengserpun masih menjadi rebutanBacapres. Bravo untuk Pak Jokowi.
*) Imam Sanusi, M.Pd., Sampang, Jawa Timur.