Oleh : Imam Sanusi, M.Pd.
Menjelang agenda lima tahunan 2024, mulai akhir tahun2022 hiruk-pikuk pembentukan koalisi mulai menyeruak di ruang publik. Diawali dengan pembentukan Koalisi Indonesia Raya (KIR), berlanjut dengan pembentukan Koalisi Perubahanuntuk Persatuan (KPP) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),dan terahir pembentukan Koalisi PDI-P dan PPP.
KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP layusebelum berkembang setelah PPP merapat ke PDI-P tidak lama setelah PDI-P mendekralasikan Ganjar Pranowo sebagai CapresPDI-P. Episode berikutnya Golkar dan PAN sebagai anggotaKIB bergabung ke KIR. Golkar yang sempat didekati PDI-P dansudah mempersempbahkan bunga KUning-MErah, ahirnyabekoalisi dengan KIR dan PAN yang sempat mendekat ke PDI-P juga ikut bergabung ke KIR.
Bergabungnya Golkar dan PAN ke KIR membuat PDI-Pmerasa di PHP dan PDI-P sempat meradang. Dalam suasanagalau antara ke PDI-P atau ke KIR Golkar diterpa isu Munaslubuntuk mengganti Ketua Umumnya. Walaupun pada kahirnya isuini bisa diselesaikan, kehohesian Golkar mulai terusik. Keretakan Golkar ditandai dengan laporan pelanggaran etikKetua Umum Golkar ke Dewan Etik Golkar oleh Ormas SayapGolkar karena diangap melanggar keputusan Munas Golkar.
Setelah koalisi Parpol calon Pilpres 2024 terbentuk, PDI-P melalui Embak Puan mulai melakukan Goyang Reggae. GoyangReggae Embak Puan cukup ampuh menggoyang koalisi-koaliasiyang sudah ada. Semua Ketua Umum Parpol melakukan syafaripolitik untuk mengatasi kegalauan akibat Goyang Reggae Embak Puan. Goyang Reggae terhadap Parpol atau Koalisi jauh-jauh hari sebelumnya sudah dilakukan oleh Pak Moeldokosebagai Kepala Staf Keperesidenan di Patai Demokrat melaluiPeninjauan Kembali Keputusan di Mahkamah Konstitusi.
Goyang Reggae Embak Puan dan Pak Moeldokodipermukaan nampak tidak ada hubungan, tapi di bawah tanahkeduanya mempunyai tujuan menghimpun kekuatan politik danmenghancurkan kekuatan politik lawan untuk kelanggenganhegemoni politik tanah air. Goyang Ragae Pak Moeldokomelalui pengambil alihan Partai Deokrat, sedangkan GoyangReggae Embak Puan melalui iming-iming kader potensialParpol. Semua Ketua Umum dan kader potensial Parpoldisebutkan sebagai Bakal Calon Wakil Presiden dari PDI-P, padahal public tahu bahwa siapapun yang bergabung denganPDI-P tidak boleh minta atau berharap sesuatu sebagai syaratberkoalisi.
Walau PDI-P tidak butuh berkoalisi dan sebagai pemenangPemilu 2019, dengan melihat elektabilitas Calon Presiden daripartai/koalisi lain kegamangan untuk menang di Pelpres 2024 menghantui PDI-P. Kegamangan PDI-P dalam Pelpres 2024 dapat dilihat dari : a) keraguan memilih Bakal Calon Wakil Presiden antara yang muda atau yang tua, b) pendekatan atausilaturrahmi kepada beberapa Ketua Umum Parpol denganiming-iming Ketua Umumnya atau kader potensialnya masukradar sebagai Bakal Calon Wakil Presiden, dan c) ide penyatuanGanjar-Anis atau Anis-Ganjar yang disampaikan oleh Said Abdullah (walau pada akhirnya PDI-P berkilah hanya sebatasangan-angan).
Ide penyatuan Ganjar – Anis menurut Said Abdullah untukmenyatukan dua orang cerdas dan memperkuat PDI-P. Ide inisangat berilian, tetapi perlu diwaspadai jangan-jangan bertujuaningin menghacurkan Koalisi KPP dan KIR. Jika ide penyatuanGanjar – Anis terwujud, maka Prabowo Subianto sebagai BakalCapres Gerindra (KIR) akan ditinggal oleh PKB, Golkar danPAN untuk bergabung ke PDI-P, dan Gerindra pada akhirnyajuga akan bergabung ke PDI-P. Tetapi dimungkinkan padadetik-detik terahir menjelang pendaftaran Capres dan Cawapresnama Anis Baswedan tidak akan menjadi Cawapresnya GanjarPranowo karena jika Anis Baswedan jadi Wapres GanjarPranowo, maka Anis Baswedan akan menjadi pesaing portensislGanjar Pranowo pada Pilpres 2029.
Makin dekat ke pendaftaran Pilpres 2024 Goyang Reggae pada Parpol dilakukan juga oleh Pak Zulhas PAN. Pak Zulhasdengan genit menggoda beberapa Koalisi Parpol atau Parpoldengan tujuan memecah belah Koalisi Parpol yang sudahterbentuk. Korban Goyang Reggae Pak Zulhas adalah bubarnyaKIB yang melebur ke KIR. Mudah-mudahan Gerindra dan PKB (KIR) segera mengerti bahwa bergabungnya Pak Zulhas belumtentu membuat KIR akan baik-baik saja.
Ada pertanyaan yang menggelayut di benak kita yaitu apatujuan Goyang Reggae PDI-P. Dengan gerakan yang berbedaEmbak Puan, Pak Moeldoko dan Pak Zulhas secara bersama-sama atau terpisah akan terus melakukan Goyang Reggae. Tujuan akhir Goyang Reggae Embak Puan adalahmelenggangkan Pencapresan Ganjar Pranowo danmembuyarkan Pencapresan Prabowo Subianto dan AnisBaswedan, sehingga Pilpres 2024 hanya diikuti satu pasangCapres-Cawapres, Pilpres hanya satu putaran, Capres danCawapres tidak perlu keluar biaya banyak dan PDI-P menangtanpa bertarung dan biaya.
*) Imam Sanusi, M.Pd., Ketua IKA UM Wilayah SampangJawa Timur.