Baturaja Oku,Sigap88news.com || Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Non ASN se-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), melakukan pertemuan dengan PJ Bupati OKU mempertanyakan permasalahan tidak terupdate nya data mereka, Minggu (06/11/2022) di Aula Rumdin Kabupaten OKU.
Dalam Pertemuan tersebut, para tenaga kesehatan non ASN ini, mempertanyakan kembali mengapa data Meraka tidak terupdate dan tidak bisanya mereka mendaftar untuk ikut seleksi menjadi tenaga PPPK kesehatan dilingkungan dinas kesehatan kabupaten OKU.
Pertemuan ini menindaklanjuti Aksi yang mereka lakukan pada Jumat (04/11/2022) yang mana mereka belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dan belum dipenuhi nya tuntutan mereka.
Permasalah tenaga kesehatan se-kabupaten OKU ini timbul, bermula karena keluarnya surat pemberitahuan dari Dinas kesehatan kabupaten OKU yang di tujukan kepada seluruh kepala UPTD puskesmas, agar menyampaikan informasi kepada tenaga kesehatan non ASN, bahwa untuk seleksi tenaga PPPK kesehatan dilingkungan dinkes OKU untuk tahun ini di tunda di tahun 2023 yang akan datang. dengan alasan karena adanya kendala tehnis pada portal SDMK yang mengakibatkan data para tenaga kesehatan non ASN tidak terupdate.
Akibat data tidak terupdate tersebut, ratusan para tenaga kesehatan non ASN dilingkungan pemerintah kabupaten OKU tidak bisa mendaftar untuk ikut seleksi menjadi tenaga PPPK kesehatan pada tahun 2022.
Pertemuan tenaga kesehatan dengan PJ Bupati OKU ini, dihadiri oleh PJ Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, Rozali Kadinkes OKU, Staf Khusus Bupati, Ketua Komisi II DPRD OKU Parwanto, Hanafi Kepala BKAD OKU, Mirdaili Kepala BKPSDM OKU dan Dr. Ryna Diana dirut RSUD serta para Nakes se-kabupaten OKU.
Dalam kesempatan pertemuan ini, para peserta Nakes melalui berapa perwakilannya menyampaikan, yang pada intinya meminta kepada PJ Bupati OKU agar data mereka segera terupdate supaya mereka sebagai tenaga kesehatan non ASN bisa mendaftar dan mengikuti seleksi PPPK kesehatan di tahun ini.
Dan menuntut kepada PJ Bupati OKU, agar menindak tegas Oknum Dinkes yang diduga telah melakukan permainan dibalik permasalahan ini, sehingga data Tenaga Kesehatan di kabupaten OKU tidak terupdate di SDMK yang mengakibatkan para Nakes gagal seleksi PPPK pada tahun 2022 ini.
Menjawab permintaan dan tuntutan ini, PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah mengatakan, bahwasanya kami (pemkab OKU) tidak memilih kasih dalam seleksi PPPK ini, bagi kami Nakes itu, kami anggap adalah pejuang, terutama pejuang pada saat Covid kemaren.
“Siapa yang berani mendekati pasien Covid kemaren kalau bukan teman-teman, dan itu akan mendapatkan penghargaan dari kami, ini lah bukti pengajuan kami dari jerih payah perjuangan teman-teman Nakes ini,”Ucap Teddy.
Untuk oknum yang diduga ada dibalik permasalahan ini, Teddy Meilwansyah mengatakan, berjanji akan ada sanksi tegas bagi oknum tersebut setelah dilakukan pemeriksaan dari BKPSDM dan inspektorat.
“Yakinlah, ini akan menjadi sanksi sangat tegas untuk oknum tersebut,ini janji kami,jadi kami tidak main-main,”Tegas Teddy Meilwansyah.
” Karena ini mengakibatkan kerugian bukan hanya satu dua orang,tapi sampai seribu lebih.”tambahnya.
Disampaikan Teddy, kejadian tidak Terupdate nya data Nakes ini, bukan pihaknya menghalang – halanginya, Dinas pendidikan kenapa bisa, karena memang operator nya dan admin nya memang bagus,selalu di update terus data nya, dibandingkan admin kita (Dinkes).
Dikesempatan ini, PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah berjanji dihadapan tenaga kesehatan di tahun depan 2023 kejadian ini tidak akan terulang lagi dan berjanji akan memprioritaskan semua tenaga kesehatan yang ada untuk bukaan PPPK yang akan datang.
” Apa bila ada pembukaan pengadaan PPPK entah tahun ini, entah awal tahun depan, kalian akan kami Prioritaskan seluruhnya,”ucap PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah.
Sebelumya PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah didalam sambutannya menyampaikan, atas nama pribadi dan atas nama pemerintah daerah kabupaten OKU menyampaikan ucapan permohonan maaf atas keteledoran dan kelalaian yang telah dilakukan oleh teman-teman di Dinkes kab OKU.
Dan mengajak semua untuk menjadikan ini sebuah pembelajaran dan sama-sama membenah, dan dikatannya, apa yang telah terjadi ini menjadi pembelajaran kami agar kedepan hal-hal seperti ini tidak akan terulang lagi.
Kepala BKPSDM Kabupaten OKU, Mirdaili, dikesempatan ini mengatakan, bahwa dirinya sangat merasa kecewa atas kejadian ini, mengakibatkan para Nakes tidak bisa ikut test seleksi PPPK OKU tahun 2022.
Disampaikannya, semua Tenaga Kesehatan kabupaten OKU yang sudah terdata bisa kapan pun untuk mengikuti tes PPPK, asalkan Nakes sudah terdata.
Dikatakannya, tenaga kesehatan kabupaten OKU sebenarnya sudah termasuk data, namun, hanya saja kemaren tidak Terupdate.
Untuk sekarang kita semua tidak bisa apa-apa lagi untuk penerimaan ini, tapi di 2023, insya Allah, pemerintah pusat sudah memperjuangkan dan memikirkan 3 opsi untuk tenaga honorer.
Opsi pertama, dijelaskan Midaili, rapat seluruh Bupati seluruh Indonesia, semua honorer diterima Tanpa terkecuali, asalkan telah masuk data, tetapi dengan gaji dibebankan ke APBD.
Untuk Opsi kedua, mereka ini semuanya tidak ada lagi yang tenaga honorer, bila ada yang masuk ditolak oleh semua Bupati seluruh Indonesia, dan mereka tidak mau honorer dihapuskan, sehingga mereka tidak dapat bekerja.
” Kemungkinan ada di opsi ketiga, diterima dengan prioritas – prioritas dan kondisi, ini lah yang lagi di gondok.”jelas Mirdaili.
Seluruh Bupati berkesimpulan berkeinginan gaji dari para PPPK dibebankan kepada APBN, Supaya tanpa terkecuali tidak perlu tes-tes lagi dengan harapan semua diterima.
“Ini yang lagi di gondok oleh Menpan – RB di Jakarta, jadi tidak usah takut, selesai ini lantas kalian dihapus, sehingga tidak bisa lagi berbuat, tidak, tetap data kalian sudah masuk didata,”tandas Kepala BKPSDM Kabupaten OKU, Mirdaili.
Sementara itu Kepala Dinas kesehatan kabupaten OKU, Rojali, SKM dikesempatan ini menyampaikan, ucapan permohonan maaf atas permasalahan yang telah terjadi ini. (*)