BOJONEGORO, sigap88news.com – Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional, Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWCNU) Padangan menggelar kegiatan Ziarah Qubro, bertempat di Makam Minak Anggrung Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Minggu (24/10/2022).
Kegiatan dihadiri oleh Forkopimka Padangan, Pengasuh Ponpes Salafiyah Al Bahroin Padangan, Kepala Desa se-Kecamatan Padangan, Pengurus MWCNU Padangan, Tokoh-tokoh Agama, Banser, masyarakat umum dan ratusan kader NU Padangan.
Camat Padangan, Heru Wicaksi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa kegiatan ziarah qubro di Makam Minak Anggrung tersebut, menjadi upaya pelestarian sejarah-sejarah religi yang ada di Kecamatan Padangan.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi momennya masih Hari Santri dan Maulid Nabi. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mendoakan pendiri dan sesepuh Padangan, semoga kita semua mendapatkan wasilah dari ziaroh kubro ini,” ungkap Camat.
Selain menggelar tahlil dan doa bersama, kegiatan juga bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat umum, bahwa di Kecamatan Padangan terdapat banyak sejarah tentang tokoh penyebaran agama Islam.
Seperti yang dituturkan oleh Kyai Mohammad Nurul Burhan, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al Bahroin Padangan, bahwa setidaknya terdapat ratusan Makam Waliyullah yang tersebar di wilayah Kecamatan Padangan.
“Kalau tidak dikenalkan, maka masyarakat khususnya para generasi penerus tidak akan pernah tahu, bahwasanya Padangan ini adalah kampungnya para wali,” terangnya.
Berkaitan dengan hal diatas, ziarah Qubro yang dilaksanakan pagi ini merupakan awal rutinitas dan menjadi tugas kader NU dalam penggalian sejarah ke-NU an yang terdapat di Padangan.
“Kedepan, kita akan Istiqomah dalam melaksanakan ziarah bersama seluruh anggota jamaah NU, khususnya padangan dan terbuka untuk umum,” ujar Kyai Mohammad Nurul Burhan, yang juga sebagai Ketua Kader NU Padangan tersebut.
Disisi lain, Ziarah Qubro ini juga diharapkan menjadi pendorong semua pihak, untuk bersama-sama menggali serta mengembangkan potensi religi yang ada, sehingga Kecamatan Padangan bisa menjadi Kecamatan Wisata Religi. (Tris/ayu)