SAMPANG – Pemerintah Kabupaten Sampang menggelar Sosialisasi Kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) dan Bimtek Simpul Jaringan Informasi Geospasial Daerah, di Ballroom Amarta Hills Resort, Batu (28/9/2022).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan dihadiri oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG) Dr. Ibnu Sofian, M.Eng, Wabup Sampang H. Abdullah Hidayat, Sekdakab Sampang H. Yuliadi Setiyawan, Kepala OPD, Camat serta operator teknis.
Kepala Bappelitbangda Sampang Ir. Hj Umi Hanik Laila menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai komitmen membangun Sampang Satu Data sesuai amanat UU Nomor 25 Tahun 2004.

Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan wawasan untuk menyamakan level pemahaman terhadap Satu Data Indonesia dan penyelenggaraan informasi geospasial daerah.
Satu Data Indonesia merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong pengambilan kebijakan berdasarkan data. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan pemenuhan atas data pemerintah yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, mudah diakses dan dapat diakses kembali oleh pengguna data.
“Kegiatan ini untuk mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga tercipta perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis data serta mendukung sistem statistik nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkapnya.
Di Kabupaten Sampang, untuk mengintegrasikan informasi geospasial tersebut telah dilaunching aplikasi Sistem Integrasi Geospasial Untuk Sampang Satu Data (SIG4TA).
“Kabupaten Sampang terus melakukan penyempurnaan dengan perbaikan fasilitas yang ada sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal termasuk menggelar Bimtek kepada operator untuk menunjang SDM yang akan melakukan penginputan data masing-masing OPD nantinya,” ungkap Kepala Bappelitbangda Sampang.
Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi meyakini kegiatan tersebut akan memiliki nilai yang strategis untuk memastikan pembangunan di Sampang berjalan efektif dan efisien berdasarkan data yang akurat.
Pemerintah Kabupaten Sampang menurutnya berkomitmen untuk ikut serta mewujudkan integrasi dan ketersediaan data yang berkualitas dan akurat demi keberhasilan pembangunan.
Namun, penerapan Satu Data tersebut tak bisa dicapai secara instan, sehingga dibutuhkan waktu agar berjalan selaras, konsisten dan komprehensif.
Menurutnya, kendala tak hanya infrastruktur digital namun masih banyaknya data yang harus distandarkan dan disinergikan kemudian ketersediaan SDM yang belum merata sehingga pihaknya berusaha menyelesaikan PR tersebut.
“Upayakan Geoportal ini terintergrasi dengan jaringan informasi geospasial nasional sekaligus terkoneksi dengan Smart-IDI sebagai etalase Sampang Satu Data supaya data dan informasi pembangunan Sampang dapat dimonitor dan bisa divisualkan secara spasial di fasilitas Smart Room yang saat ini sedang dibangun,” pungkasnya.