Baturaja Oku,Sigap88news.com || Mendapatkan kiriman Video dari masyarakat pada Sabtu sore sekira pukul 18.00 WIB, LSM Geram Banten Indonesia DPD Sumsel dan DPC OKU melakukan respon cepat dengan Cek Lokasi dan investigasi terhadap kebenaran isi video yang didapatkan.
Kiriman video dari masyarakat yang meminta agar orang yang ada didalam video tersebut dapat dibantu untuk berobat atau setidaknya dapat ditindaklanjuti kepemerintahan.
Video berdurasi 02.48 Detik hasil rekaman seorang masyarakat (belum diketahui) menginformasikan adanya masyarakat yang lagi sakit yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Didalam video tersebut menunjukkan ada seorang Suami menunggui istrinya yang lagi sakit terbaling lemak di trotoar depan Ruko dikawasan Pasar Lama Kelurahan Baturaja lama kecamatan Baturaja timur Kabupaten OKU.
Terlihat, Tidak jauh dari lokasi pasangan Pasutri ini terdapat tumpukan sampah rumah tangga yang menumpuk.
Akhirnya diketahui pasutri tersebut adalah bernama Lismadi (31) dan Istrinya bernama Yulia (20) tinggal di RT, 12 Kelurahan Talang Jawa kecamatan Baturaja Barat.
Menurut Lismadi didalam video tersebut dirinya bersama istri sedang memulung, karena sakit istrinya kambuh, maka dirinya bersama istri beristirahat sambil menunggu istrinya pulih.
Dikatakan Lismadi didalam video tersebut, bila istrinya kambuh selama ini hanya mengandalkan minyak kayu putih, dan untuk berobat dirinya tidak punya uang karena pekerjaannya hanya pemulung yang hanya mendapatkan penghasilan 15 s/d 20 ribu saja sehari.
“Hari ini sudah Empat sampai lima kali Ulang, mau berobat tidak ada uang, “ucap Lismadi didalam video tersebut.
Berdasarkan petunjuk gambar lokasi didalam video, dalam hitungan menit dari kiriman video tersebut, pengurus dan Anggota LSM Geram Banten Indonesia DPD Sumsel dan DPC OKU mendatangi lokasi, namun pasangan Pasutri tersebut sudah tidak ada lagi tempat.
Ketua LSM Geram Banten Indonesia DPD Sumsel Sampurna mengatakan, setelah kita tidak menemukan pasutri yang ada di video tersebut, dan setelah melakukan musyawarah kecil, akhirnya kita bersama ketua DPC dan Anggota melakukan pencarian pasutri ini berdasarkan alamat yang disebutkan didalam video.
Kami berhasil bertemu dengan Pasutri ini ditempat tinggalnya di RT, 12 RW, 04 Kel Talang Jawa, pasutri ini bersama keluarganya mengontrak sebuah bedeng sekira ukuran 3×7 yang dihuni oleh 8 orang termasuk anaknya yang masih kecil.
” Tidak layak sebenarnya, apa lagi di keluarga ini ada satu orang Keluarganya yang menderita tunanetra (buta),”keluh Sampurna. Minggu (02/0/10/2022).
Disampaikannya, hasil dari pendataan kita, Pasutri yang ada di video tersebut adalah Yulia (20) dan suaminya Lismadi (31) kedua pasangan ini memiliki seorang anak perempuan bernama Andini umur 1,6 tahun.
Setelah kita wawancarai pasutri dan keluarga, Ibu Yulia ini menderita sakit seperti ini semenjak melahirkan anaknya Sekira 1,6 tahun yang lalu dan belum pernah dibawa berobat sama sekali karena ekonomi.
” Memang keluarga ini layak di bantu, karena mereka keluarga tidak mampu, yang tinggal dirumah itu, yang berkerja hanya berapa orang itupun sebagai Tukang Parkir dan pemulung.”sambung Sampurna.
LSM Geram, tambahnya. menindaklanjuti ini, agar Ibu Yulia mendapatkan pengobatan rutin gratis, kita akan mengusahakan terlebih dahulu melakukan perubahan, pembuatan dan pelengkapan dokumen kependudukan untuk pasutri ini dengan berkerja sama dengan pihak Pemerintahan seperti Dinsos, Dinkes dan Capil serta BPJS OKU.
Dijelaskan Sampurna, Ibu Yulia belum memiliki KTP dan masih terdata didalam KK Orangtuanya yang beralamatkan di Desa Tanjung Baru Kecamatan Baturaja timur dan tercatat berstatus belum kawin.
Sedangkan Bpk Lismadi Suami ibu Yulia, Memiliki KTP lama yang sudah rusak, Beralamatkan Kelurahan Saung Naga dengan status tercatat belum kawin, masuk didalam KK yang beralamatkan tempat tinggal sekarang di Kelurahan Talang Jawa kecamatan Baturaja Barat.
Anak bpk Lismadi dengan Ibu Yulia yang bernama Andini (1.6 thn) sampai sekarang belum memilik data sama sekali dari pemerintahan baik didalam KK Maupun KIA, karena kedua orangtuanya belum mendaftarkan Andini kepemerintahan dengan Alasan karena anaknya tidak memiliki surat keterangan lahir, karena Andini dilahirkan hanya dibantu oleh orangtuanya dan dukun.”jelas Sampurna.
“Barusan kita menemui kedua orangtua Ibu Yulia di Lubuk Mendingin Desa Tanjung Baru, kita menyampaikan kondisi anaknya dan sekaligus kita meminta data.”tandas Sampurna. (*)