Sumsel,Sigap88news.com || Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten OKU, LSM Geram Banten Indonesia DPD Sumatera Selatan dan Media Sigap88news.com Sumatera Selatan Sama – sama mengeluarkan Kecaman dan kutukan keras kepada Pelaku Penganiayaan terhadap dua orang wartawan di kerawang.
Diketahui, dua wartawan media online lokal kabupaten kerawang diduga diculik, dianiaya, dan dipaksa minum air kencing oleh oknum kepala dinas di lingkungan Pemkab Karawang, Minggu (18/9/2022).
Ketua PWRI Kabupaten OKU Elvis yang juga merupakan Aktivis di kabupaten OKU didalam Video Singkatnya menyampaikan, kecewaannya atas terulang kembali Kasus penganiayaan terhadap insan pers yang kali ini terjadi di Kerawang.
Kini terjadi lagi penganiayaan, penyekapan, bahkan upaya pembunuh yang dilakukan oleh oknum pejabat, oknum kepala Dinas berserta kroninya yang terjadi di kerawang jawa Barat, terhadap insan pers.”ujar Elvis.
Didalam kesempatan ini, kami memohon kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas, memproses serta menghukum keras kepada para pelaku, baik itu pejabat maupun kroni-kroni nya yang terlibat didalam penganiayaan dan penyekapan serta upaya pembunuhan dan pengacaman tersebut.”tegasnya.
” Karena tugas pers dilindungi oleh undang-undang, sekali lagi kami mengutuk keras tindakan penganiayaan dan intimidasi serta upaya pembunuhan tersebut.”tandasnya.
Terpisah, ketua LSM Geram Banten Indonesia DPD Sumsel Sampurna, saat di Minta tanggapannya atas kejadian penganiayaan terhadap dua orang wartawan di kerawang mengatakan, dirinya sudah membaca kabar tersebut dan mengutuk keras para pelaku penganiaya tersebut.
“Saya mengutuk keras aksi penganiayaan dan main hakim sendiri terhadap 2 wartawan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Sampurna. Selasa (20/092022).
Sampurna mendesak kepolisian, agar mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut, Para pelakunya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Saya minta pihak kepolisian untuk mengusut dan memproses hukum para pelakunya. Dan minta kepada polisi untuk segera menangkap para pelakunya”, tegasnya.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Media Sigap88news.com yang sekaligus Korwil Sumsel Hermanto Idris menanggapi prihal adanya tindak kekerasan yang menimpa Dua Wartawan online di kerawang, diduga diculik, dianiaya, dan dipaksa minum air kencing oleh oknum kepala dinas di lingkungan Pemkab Karawang.
Hermanto menyikapi hal kejadian terhadap kedua wartawan tersebut, saya sebagai jurnalis / wartawan mengutuk keras atas tindak kekerasan tersebut dan meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menghukum nya sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kita” ujar
Siapa pun pelakunya, segala tindak kekerasan yang dilakukan terhadap insan pers/wartawan dimana pun berada, saya berharap kepada Pihak kepolisian wilayah hukum kerawang Jawa barat harus segera mengungkap kasus ini secepatnya, dan menghukum pelaku sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Apapun cerita dan alasannya, kita tidak bisa menerima dan membenarkan yang terjadi pada saudara kita, negara kita ini adalah negara hukum, tidak ada yang kebal hukum dan tidak dibenarkan di negara kita.tegasnya.
“Saya mengutuk keras perbuatan pelaku dan minta pihak Pemkab kerawang agar ikut memberikan tindakan tegasnya, Karena pelaku diduga adalah salah satu pejabat dan ASN disana,”tandasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, dua wartawan media online lokal kabupaten kerawang diduga diculik, dianiaya, dan dipaksa minum air kencing oleh oknum kepala dinas di lingkungan Pemkab Karawang, Minggu (18/9/2022)..
Peristiwa penculikan dan penganiayaan bermula saat salah satu korban, Gusti, diminta untuk bertemu dengan oknum aparatur sipil negara (ASN) yang menjabat kepala dinas.
Setelah bertemu di Stadion Singaperbangsa Karawang pada Minggu (18/9/2022) tengah malam, korban kemudian diminta untuk mencari tahu keberadaan temannya, Zaenal, sambil diintimidasi dan dicekoki minuman keras (miras).
Setelah dicekoki miras, korban Gusti dan Zaenal dipukuli dan dipaksa minum air kencing. Pemukulan juga dilakukan oleh oknum pejabat tersebut. Akibat penganiayaan, korban Gusti dan Zaenal tak sadarkan diri.
“Saya baru sadar setelah dijemput sama saudara saya dan dievakuasi ke salah satu kantor dinas di Karawang. Tapi saya diarahkan menginap di hotel, tidak boleh pulang. Saya baru pulang ke rumah saat magrib,” kata Gusti.
Gusti, korban, mengatakan, tidak tahu faktor atau penyebab dia dan temanya Zaenal diintimidasi oleh oknum ASN yang menjabat kepala dinas tersebut dan beberapa orang lain.
Akibat peristiwa kekerasan itu, ujar Gusti, dirinya mengalami luka di bagian kemaluan. Sedangkan Zaenal mengalami luka di bagian pelipis dan terpaksa mendapatkan jahitan.
Kedua korban juga sudah membuat laporan ke Polres Karawang. Korban Gusti berharap kasus ini diusut tuntas dan pelaku, termasuk oknum pejabat di lingkungan Pemkab Karawang yang diduga melakukan penganiayaan mendapatkan hukuman atas perbuatannya. (*)