Sedekah Bumi Tradisi Mempererat Umat Beragama

Hermanto
497 Views
2 Min Read

Bojonegoro,Sigap88news.com ,- Tradisi merupakan bagian penting yang tidak terlupakan bagi masyarakat Jawa. Tradisi sedekah bumi menjadi salah satu tradisi yang masih lestari hingga saat ini.

Kegiatan ini dilaksanakan masyarakat dengan membawa sesaji, makanan dan berkumpul di suatu tempat yang telah ditentukan untuk menggelar tradisi sedekah bumi.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tentang proses pelaksanaan tradisi sedekah bumi dan sikap masyarakat dalam memelihara kerukunan umat beragama melalui tradisi sedekah bumi.

Menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini bahwasanya, pertama, proses pelaksanaan tradisi sedekah bumi dilakukan setelah masa panen padi bertempat di punden desa dengan berbagai macam proses. Membakar upet dan menaruh kembang telon di punden pada sore hari sebelumnya, kemudian esok harinya warga gotong royong membersihkan punden untuk acara intinya yaitu menjelang siang, dengan warga masyarakat membawa makanan semampu mereka, seperti pasung, bugis, tape, nasi putih, panggang ayam, pisang, dan ketan sebagai tanda syukur masyarakat terhadap limpahan panen yang telah diberikan oleh penguasa alam. Kedua, Sikap masyarakat dalam memelihara kerukunan umat beragama melalui tradisi sedekah bumi cukup baik.

Meskipun masyarakat memiliki sikap yang bervariasi dalam menyikapi tradisi ini, tetapi masyarakat seperti desa Purwosari kecamatan Purwosari kabupaten Bojonegoro memiliki sikap yang positif dengan adanya sikap mengakui adanya perbedaan agama, menyetujui dengan segala perbedaan tanpa saling berselisih, penerimaan atas perbedaan yang muncul, dan juga melaksanakan norma-norma yang berlaku dengan selalu melestarikan tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang.

Selain itu masyarakat desa Purwosari juga mencerminkan sikap kerukunan umat beragama yaitu, toleransi, yakni masyarakat saling menerima dengan adanya tempat ibadah masing-masing agama. Kesetaraan, dapat dilihat ketika umat Kristen memberikan hak serta dukungan atas berdirinya mushola di dekat gereja. Kerjasama, yaitu keseharian masyarakat desa Purwosari yang saling bekerjasama dalam berbagai hal, seperti gotong royong membangun rumah salah satu warga, membangun mushola bersama, dan lain-lain.

Sumber :Kang Zen
Penulis Yayuk/Tries.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *