Mengubah Pelepah Pisang Jadi Barang Berharga

Redaksi
616 Views
4 Min Read

Bojonegoro, sigap88news – Pelepah pohon pisang mungkin hanya seonggok sampah yang akan dibuang oleh kebanyakan orang. Tetapi siapa yang sangka, limbah yang dulu dianggap tidak berguna itu kini bisa disulap menjadi sumber uang dan bahkan diminati oleh konsumen Lokal maupun asing.

Sederet pengusaha di Tanah Air sudah membuktikannya. Batang dan pelepah pisang bisa diubah menjadi produk kreatif yang bernilai seni tinggi sekaligus berfungsi.

Beberapa produk yang banyak dibuat dari olahan batang pisang antara lain kotak tempat tisu, tas kertas, boks hantaran, bingkai foto, topi, sandal, hingga lukisan. Ada juga yang mengolahnya menjadi kertas kemudian membuat produk turunannya seperti bunga, tas, dan binder atau art book.

Pasar untuk produk-produk hasil olahan ini juga makin terbuka lebar. Jika dulu yang menggemarinya kebanyakan adalah orang asing atau orang yang peka terhadap seni, sekarang pasarnya semakin meluas.

Menangkap hal tersebut, Pemkab Bojonegoro melaui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja melaksanakan pelatihan kerjinan cluth pelepah pisang bertempat di Balai Desa Nglampin Kec. Ngambon Senin, 11/07/2022

“Di Desa Nglampin ini banyak tumbuh pohon pisang, sehingga pelepahnya bisa dimanfaatkan oleh warga untuk kraft yang bernilai jual” ujar Kepala Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja Wely Fitrama.

Wely mengatakan kerjinan pelepah pisang merupakan karya seni yang memiliki nilai jual dimana proses pembuatannya menggunakan tangan-tangan kreatif.

Produk yang dihasilkan dari kerajinan pelepah pisang pun juga beragam di antaranya topi, tas, tempat pensil, asbak, tempat tissue, tempat sendok, dan ornamen lukisan.

Lebih lanjut Wely berharap, dengan adanya pelatihan kerajinan cluth pelepah pisang selama 4 hari ke depan, masyarakat maupun pemuda Desa Nglampin diharapkan mampu mandiri dan kreatif untuk memanfaatkan dan memproduksi pelepah pisang menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.

Dewan TIK Bojonegoro Boedi Irhadtanto yang biasa disapa Totok juga mengatakan

“Di samping pelatihan memproduksi kerajinan cluth pelepah pisang, marketing/pemasarannya pun juga menjadi aspek penting agar barang kerajinan yang menarik ini bisa dijual dan laku agar bisa dapat bersaing di pasaran.

Di jaman modern serba digital sekarang ini kita dimudahkan untuk memasarkan produk kita yang akan dipasarkan.

Banyak platform digital dan media sosial yang menyediakan marketplace/lapak, maka dapat dimanfaatkan sebaik mungkin agar bisa laku dan bersaing dengan prodak yang lain”,Tandas Totok

Dalam kesempatan ini secara virtual Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengapresiasi, penciptaan tenaga kerja bukan hanya di formal, akan tetapi dibidang non formalpun sangat bisa berbuat dan berkarya.

maka dalam kesempatan ini,Pemkab Bojonegoro akan selalu mendorong memberikan ruang gerak terhadap tenaga-tenaga kerja.

Kreatifitas yang diciptakan pemuda dan masyarakat desa Nglampin sangat bagus,sekaligus menciptakan peluang kerja untuk mengurangi angka pengangguran. Terbukti angka pengangguran dikabupaten Bojonegoro semakin tahun semakin menurun, akan tetapi ada beberapa sektor yang harus kita waspadai semisal soal migas.

Di sektor migas biasanya di awal membutuhkan banyak tenaga kerja dan terjadi percepatan penyerapan tenaga kerja, dan di saat sudah mulai beroperasi biasanya sudah mulai menurun akan permintaan tenaga kerja.

Kemudian dengan adanya pelatihan seperti ini, ketrampilan masyarakat perlu di asah kreativitasnya, agar tidak bergantung pada sektor migas.

sehingga mampu menciptakan kreatvitas-kreatifitas untuk mengurangi angka pengangguran di Bojonegoro khususnya di Kec. Ngambon”,jelas Bupati(Tris)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *