Surabaya – Gelaran pemilihan kepada daerah (pilkada) serentak bakal dihelat pada November 2024 mendatang, meski tanggal pastinya belum resmi digedok namun riak-riak politik jelang pesta demokrasi untuk memilih calon gubernur, bupati dan wali kota sudah mulai bergeliat.
Pemerintah, DPR dan penyelenggara pemilu menjadwalkan hajatan pilkada akan serentak digebyar seusai kontestasi Pemilu 2024.
Kendati masih dua tahun lagi, bursa kontestan yang bakal merwarnai Pilgub Jatim mulai bermunculan ke publik. Bursa Pilgub Jatim diramal bakal bertabur figur, tokoh dan politisi ulung, namun dapat dimaklumi hingga detik ini belum ada yang resmi mendeklarasikan sebagai calon gubernur (cagub) atau calon wakil gubernur (cawagub).
Sementara masa pengabdian Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim saat ini bakal berakhir pada 2023, untuk mengisi kelowongan itu posisinya akan diisi Penjabat (Pj) Gubernur. Pj Gubernur akan melanjutkannya hingga Pilkada 2024 tuntas digelar.
Pengamat politik asal Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch. Mubarok Muharram tak menampik jika Pilgub Jatim diramal bakal lebih seru, pasalnya Khofifah yang masih satu periode diprediksi akan kembali mencalonkan diri. Selain namanya, masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang bakal menjadi pesaingnya.
“Pilgub Jatim 2024 nantI kelihatannya akan lebih kompetetif dan akan muncul banyak tokoh. Banyak tokoh penting yang berpotensi menjadi cagub atau cawagub, seperti Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Abdul Halim Iskandar, Emil Dardak dan Anwar Saddad, serta para bupati lainnya,” ucap Mubarok.
Pilgub Jatim 2024 mendatang, kata Mubarok, berbeda dengan pilgub 2019 silam, alasannya karena jauh-jauh hari sebelum kontestasi sudah muncul banyak tokoh.
“Itu yang membedakan dengan pilgub 2019 silam, saat itu sejak awal hanya ada dua tokoh yang muncul siap berkompetisi yaitu Khofifah dan Syaifullah Yusuf,” imbuh dia.
Tapi untuk saat ini, peluang maju itu terbuka lebar dengan banyaknya tokoh yang muncul. Hal itu pun diyakini membuat pemilih mempunyai banyak variabel pilihan untuk menentukan figur yang cocok menjadi gubernur atau wakil gubernur.
“Untuk Pilgub 2024 nantinya pemilih punya banyak pilihan karena diprediksi akan bermunculan figur dan tokoh,” tuntas Mubarok. (E1)