Bulan Ramadan Membawa Berkah Bagi Pengrajin Kolang-kaling

Redaksi
442 Views
3 Min Read

Banten, Sigap88news.com || Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak diburu saat bulan Ramadan. Olahan makanan ini sering dijadikan menu makanan favorit berbuka puasa (takjil) di masyarakat, baik di perkampungan maupun di perkotaan.

Kolang-kaling yang biasa dijadikan sebagai campuran minuman es ringan maupun kolak ini merupakan buah muda dari pohon aren.

Salah satu daerah penghasil yang ikut meramaikan pasar kolang kaling terlebih disaat bulan puasa Ramadhan ini diantaranya Desa Sukasenang, di Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak, Banten.

Usai diterpa badai pandemi, Ramadhan tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi warga dan petani buah kolang-kaling. Kali ini permintaan olahan kolang-kaling terus meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ijon, salah satu pengrajin kolang-kaling warga Desa Sukasenang, mengungkapkan kepada wartawan, bahwa kali ini ia bersyukur atas banyaknya permintaan pasar, meski tidak semuanya terpenuhi.

“Kami sangat bersyukur di bulan Ramadhan tahun ini penjualan kolang-kaling sangat baik dan banyak permintaan dari berbagai wilayah atau kota di Banten ini. Harganya pun bervariasi mulai dari 8.000 per kg sampai 9.000 per kg, dibandingkan tahun kemaren hanya 3.000 per kg. Untuk pengiriman sampai keluar wilayah Banten banyak yang minta dikirim kolang-kaling, hanya saja kita kekurangan bahan bakunya saat ini jadi banyak yang tidak dikirim,” tutur Ijon, Jum’at (08/04/2022).

“Seperti kemaren ada permintaan dari wilayah Bekasi untuk dikirim kolang-kaling sebanyak 800 tidak kita kirim karena kekurangan bahan kitanya. Kalo kita kirim semua ke sana misalnya gimana dengan pelanggan kita yang lainnya ujarnya,” lanjutnya.

Dijelaskannya, pengiriman kolang-kaling dilakukan secara rutin ke pelanggan.
Ia sendiri mengaku sudah 14 tahun jadi pengrajin kolang-kaling, yakni sejak tahun 2008.

“Kami ngirim ke pelanggan setiap tiga hari sekali, itu biasanya sebanyak 1.500 kg, minimal kita ngirim itu 800 kg satu kali ngirim barang. Sementara di Ramadhan tahun lalu kami sangat terpuruk dan rugi ditambah harga yang sangat murah. Mungkin karena faktor pandemi Covid-19 banyak barang tapi ga bisa ngirim ke luar kota, sehingga mau tak mau kami jual harga murah,” terangnya.

Sementara itu Surdi, Kepala Desa Sukasenang mengungkapkan dirinya berterima kasih kepada pemerintah pusat maupun daerah dengan adanya akses jalan bagi warganya untuk bisa menjual keluar kota tidak mengalami kesulitan, sehingga perputaran ekonomi di Desa Sukasenang bisa berjalan maksimal.

Surdi juga mengungkapkan dengan banyaknya pengrajin kolang-kaling kedepannya akan membantu berusaha mengajukan alat pengolahan yang modern supaya tidak menggunakan alat manual lagi ungkapnya.

“Di Desa Sukasenang sendiri para pengrajin kolang-kaling sebanyak kurang lebih 20 pengrajin yang tersebar di berbagai kampung yang ada di desa Sukasenang,” ujarnya. (AR)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *