Lampung Utara, sigap88news.com || Dalam rangka membantu Masyarakat dalam hal kesehatan, pemerintah melalui BPJS Kesehatan menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat, dimana tujuan dari pada program tersebut untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan bagi seluruh peserta JKN-KIS.
Program JKNS -kis yang dirilis sejak tahun 2014 yang lalu hingga kini telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Indonesia. Hal ini juga dirasakan oleh Dameria, warga desa Sri Bandung, Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara. Saat ditemui di kediamannya pada Rabu (27/10), Dameria menceritakan bagaimana Program JKN-KIS telah banyak membantu dirinya ketika jatuh sakit.
“Sebagai penderita kanker, biaya kemoterapi tentu menjadi momok yang sangat menakutkan untuk saya. Belum lagi biaya pengobatan pendukung lainnya. Tanpa KIS entah apa yang terjadi pada saya,” ujar Dameria kepada awak media.
Sembari menunjukkan kartu KIS miliknya, ia menceritakan betapa Program JKN-KIS telah menjadi pahlawan keluarganya selama ini. Dengan banyaknya pengobatan yang sudah ia tempuh sejak awal terdiagnosa, semua itu ia jalankan dengan gratis tanpa dikenakan biaya.
“Yang perlu saya lakukan tinggal menjalani pengobatan hingga tuntas, menjaga pola hidup sehat dan berusaha selalu bahagia agar penyakit saya segera hilang. Kalau tidak ada KIS mungkin saya harus mengeluarkan uang hingga puluhan juta. Makanya saya sekarang selalu menghimbau tetangga dan keluarga untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN karena tidak ada ruginya,” tambahnya.
Dameria berharap Program JKN-KIS akan selalu berkesinambungan untuk membantu masyarakat seperti dirinya agar bisa sembuh seperti sedia kala.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah membantu menjamin kesehatan saya dan keluarga. Saya cuma berharap dengan layanan kesehatan yang diberikan ini saya bisa segera sehat. Dan bagi yang belum punya kartu KIS segeralah mendaftar karena tidak ada yang tahu kapan kita jatuh sakit,” tutup Dameria.(hlm)