Tulungagung, sigap88news.com || Soft opening itu menandai mulai dioperasikannya gedung baru lima lantai dengan 120 kamar rawat inap untuk pasien kelas 1, 2, VVIP, dan president suite, khusus untuk melayani pasien Non-COVID-19, jumat 9 April 2021.
Seremoni soft opening ditandai dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk Graha Mandiri lantai dasar, oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, M.Kes yang mendampingi beserta Sekda Sukaji, Kadinkes dan dr. Kasil Rokhmat, MMRS kemudian mempersilahkan masuk dan mulai menjelaskan ruang demi ruang pelayanan dari lantai 1 hingga lantai 5.
”Kami wajib berbangga dengan berfungsinya gedung baru rawat inap ini,” kata Maryoto.
Gedung Graha Mandiri diproyeksikan untuk menampung pasien Non-COVID-19. Sementara pasien dengan gejala COVID-19 dirawat di gedung lama. Dengan pemisahan tersebut, diharapkan pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal untuk masyarakat Tulungagung dan sekitarnya.
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto menjelaskan, Graha Mandiri efektif dioperasikan terhitung mulai Senin, 12 April 2021. Tepat sehari sebelum puasa Ramadhan dimulai.
Nantinya, pasien yang akan ditempatkan di Graha Mandiri terlebih dahulu harus menjalani tes usap PCR (polymerase chain reaction), dan selama menunggu pasien ditempatkan di ruang transit intensif.
”Setelah acara ini, mulai Senin besok (12 April 2021) sudah dipakai untuk rawat inap,” terang Dokter Pri, panggilan akrab dr. Supriyanto.
Pengoperasian Graha Mandiri sengaja disegerakan karena kebutuhan ruangan untuk pelayanan pasien sangat tinggi. Selama ini, kata Dokter Pri, daftar tunggu layanan rawat inap di RSUD dr. Iskak rata-rata bisa mencapai 30-an pasien.
Mereka menunggu di Instalasi Gawat Darurat hingga ada kamar yang kosong untuk giliran diisi.
Dengan dibukanya gedung Graha Mandiri, diharapkan pelayanan rumah sakit bisa lebih maksimal.
”Gedung baru ini sebagai komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat Tulungagung dan sekitarnya,” kata Dokter Pri.
Mengenai soft opening, dokter Pri menjelaskan bahwa pemeriksaan audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) belum usai, akan tetapi sudah diizinkan oleh BPK juga untuk mengoperasikan Graha Mandiri ini.
”Hasil pemeriksaan BPK diperkirakan keluar akhir Mei 2021, nantinya akan kami bikin acara grand opening dengan penandatanganan prasasti oleh Pak Bupati,” terang dokter Pri yang juga dokter spesialis bedah ini.
Nama Graha Mandiri sendiri sengaja dipilih karena gedung lima lantai yang dibangun menghabiskan anggaran 36,8 miliar rupiah ini seluruhnya menggunakan dana mandiri yang dikelola RSUD dr. Iskak. Termasuk juga anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana yang menapai 12,8 miliar rupiah.
Jadi, total biaya yang digelontorkan RSUD dr. Iskak untuk membangun gedung Graha Mandiri ini mencapai 52,3 miliar rupiah.
”Alhamdulillah, kinerja dari tim bisa memenuhi target, yakni membangun dan mengisi sarana Graha Mandiri, serta dibangun secara mandiri dari dana fungsional,” terangnya. Sementara itu, setelah acara simbolis pemotongan pita oleh Bupati Tulungagung, Maryoto, dilanjutkan dengan meninjau langsung fasilitas Graha Mandiri mulai lantai 1 hingga lantai 5.