Sampang, sigap88news.com || Setelah beberapa Wartawan Jawa Timur, mengecam dengan bahasa yang dilontarkan salah satu Aktivis Asal Sampang, yaitu Rolis Sanjaya dalam Video Youtubenya, kini giliran Anggota DPRD Sampang, yang mana dalam cuplikan Video itu, juga Dinilai merendahkan Ketua DPRD Sampang Fadol.
Salah satu Anggota DPRD Sampang Purwanto dari Partai Amanat Nasional (PAN), yaitu Anggota Fraksi Amanat Sejahtera, dengan kesel mengatakan, dia sangat menyayangkan ucapan yang dilontarkan oleh oknum salah satu Aktivis ini, karena dalam Video yang diunggah dalam Youtube dia menilai selain melecehkan para Jurnalis juga melecehkan DPRD Sampang.
“ Terus terang saya sangat menyesalkan ungkapan Rolis itu, sudah bahasanya kotor kepada Jurnalis, terus meremehkan Ketua DPRD Sampang lagi “. Dengan nada kesal.
Membuat dia kesal, dan Ultimatum itu, karena Oknum tersebut, tidak mau berkata baik, jika memang mau diskusi masalah nasib Masyarakat Sampang, DPRD Sampang selalu terbuka, pasalnya, oknum tersebut aktivis, masak aktivis kata – katanya kotor.
“ Kami disini selalu terbuka kepada Masyarakat, maupun kepada Aktivis, jadi kalo mau bermusyawarah tentang nasib Masyarakat kecil mari, bukan seperti itu, sudah kalimatnya kotor, merendahkan lagi, perlu diketahui iya, kami Anggota DPRD Sampang rapat hingga larut malam bukan untuk apa, itu kita bahas untuk kepentingan Masyarakat Sampang “. Ucapanya.
Membuat kesal pula, menurutnya, dianggap Ketua Dewan dan Anggota Dewan ini hanya menghamburkan uang rakyat, tanpa bekerja, justru DPRD selalu menjalankan Fungsi dengan baik, bukan hanya koar – koar di Video tetapi selalu bekerja agar Visi Misi Bupati Sampang benar – benar terealisasi hingga ke Masyarakat Bawah.
Jika dalam waktu dekat, si Oknum tersebut tidak mengklarifikasi, maka akan mengambil tindakan Hukum, selain memberi efek jera, tetapi juga sebagai Pendidikan, supaya tidak seenaknya melontarkan kata – kata tanpa dipikir terlebih dahulu.
“ Oknum ini jika dalam waktu dekat tidak mengklarifikasi, maka harus dilakukan tindakan hukum, agar menjadi pendidikan untuk tidak melontarkan kata – kata tanpa dipikir “. Pungkasnya.