Gayo Lues, sigap88news.com || Sehubungan dengan adanya polemik tentang biaya makan pada kegiatan karantina 1000 hafidz pada tanggal 3 september – 1 Desember 2019, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Gayo Lues, Husin M,S.Ag, menyebutkan kami luruskan kembali, mengingat apa yang diberitakan beberapa hari lalu tidak semua memuat berita yang kami berikan saat wawancara sehingga masyarakat banyak yang salah persepsi.
Demikian muatan press release Dinas Syari’at Islam Kabupaten Gayo Lues yang dikirim ke media ini via WhatsApp, Selasa (23/06/2020) untuk meluruskan persoalan program hafidz.
Husin.M,S.Ag mengatakan pertama perlu kami sampaikan bahwa pihak rekanan mengakui, bahwa pimpinan pesantren meminta kerjasama dalam pengadaan makan untuk kegiatan karantina 1000 hafizd disertai (dikuatkan) dengan adanya surat pernyataan kesepakatan diantara mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Sejak kesepakatan tersebut, kegiatan pengadaan makan berjalan efektif dan efisien tanpa ada keluhan dari pesantren dan peserta karantina, namun persoalan ini baru muncul sekarang ini, sedangkan pelaksanaanya sudah berakhir pada Desember 2019 yang lalu, kata Husin.M,S.Ag.
Kepala Dinas Syari’at Islam Kabupaten Gayo Lues juga menyebutkan perlu digaris bawahi, bahwa standart harga makan untuk karantina dibawah standart harga perasmanan sesuai dengan kontrak penawaran rekanan yaitu Rp. 18.100 bukan Rp. 19.500 seperti yang diberitakan sebelumnya. Jadi disini menurut saya (rekanan) tidak ada yang dirugikan. Kemudian perlu kami pertegas bahwa, selama kegiatan berjalan tidak ada muncul keluhan baik dari pesantren maupun dari para peserta karantina tentang makan. Atas semua kerjasama yang baik dari semua pihak, tingkat keberhasilan dari capaian program ini mencapai 81%.
Husin, M.S.Ag menambahkan perlu juga diketahui bahwa dengan adanya program 1000 hafiz di Gayo Lues banyak pesantren-pesantren dan balai pengajian mengadakan program hafidz al-qur’an dan setelah dilakukan pendataan maka sekarang ini hafidz-hafidzah yang ada di Gayo Lues ini sudah mencapai 2261 orang. Dari 2261 orang ini memang belum semua hapal 30 juz akan tetapi hapalannya bervariasi mulai dari 1 juz, 2 juz, 10 juz dan seterusnya, bahkan beberapa orang sudah ada hapal 30 juz.
“Dengan adanya program 1000 hafidz dari sejumlah pesantren dan balai pengajian di Kabupaten Gayo Lues menunjukkan bahwa program 1000 hafidz mendapatkan nilai dan sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat,” jelasnya. (Edi)