Baturaja, Sigap88News.com || Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan Konferensi Pers Bansos Sembako Pemkab OKU dipimpin dan sekaligus dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten OKU, Drs. Slamet Riyadi, M.Si Mewakili Pemerintah Kabupaten OKU Bertempat di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Baturaja, Selasa (26/05/2020).
Konferensi pers di Hadiri oleh Mewakili Kajari OKU, Mewakili Polres OKU, Kepala Bulog, Kadinsos, Kabag, Camat, Lurah, serta Insan Pers dan LSM.
Dilakukan nya Konferensi pers ini dalam rangka memberikan penjelasan terkait adanya keluhan penerima bansos terhadap mutu/kualitas beras yang berbau dan menggumpal serta tidak layak dikonsumsi yang dibagikan Pemkab Kab OKU melalui Dinsos bekerjasama dengan bulog bagi warga yang terdampak Covid-19.
Beras pembagian bansos yang dirasa tidak layak dikonsumsi ini ramai diperbincangkan di media sosial (medsos), komunitas para Pers dan LSM kini mempertanyakan bagaimana prosedur dan mekanisme penyaluran kepada masyarakat sehingga ini terjadi apakah tidak adanya pengawasan dari institusi yang terkait.
Ada 3 sampel yang diambil untuk dijadikan contoh, ini di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Baturaja Timur berasnya mengumpal dan rusak serta tidak layak dikonsumsi.
“Hari ini kita akan mengklarivikasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pendistribusian Bansos Sembako. Diketahui Pelaksanaan Bansos menggunakan APBD Kab.OKU tahap pertama sudah didistribusikan, namun ada penemuan dilapangan bahwa Beras yang telah didistribusikan kepada masyarakat tidak bagus/tidak layak. “Ucap Drs. Slamet Riyadi, M.Si
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten OKU ini mengatakan, pihaknya sudah mengkomfirmasi ke Dinas Sosial dan Bulog mengenai temuan hal tersebut memang ada beberapa warga yang melaporkan jika beras yang di terimanya rusak atau tidak layak konsumsi.
Makanya kita hadir disini untuk mengklarifikasi masalah temuan beras tersebut untuk mendapat kejelasan dari masing-masing pihak supaya ini menjadi jelas dan tidak liar di masyarakat dan pihak Bulog telah mengganti beras yang rusak dengan yang baru. ” Ujar Asisten I Setda Kab OKU Drs. Slamet Riyadi, M.Si
Kami juga mengajak dan menghimbau kepada pers dan LSM dapat bersinergi dalam menyajikan berita serta bersama-sama membangun komunikasi menginformasikan kepada masyarakat mengenai hal ini.” Ajak slamet Riyadi.
Sementara Kepala Dinas Sosial OKU, Syaiful Kamal membenarkan distribusi bantuan sosial berupa paket sembako sempat terjadi persoalan dilapangan, ada temuan bahwa beras yang disalurkan Bulog OKU diduga tidak layak konsumsi.
Hal ini dikarenakan pada saat disalurkan kondisi hujan deras sehingga mengakibatkan karungnya basah dan mempengaruhi kualitas beras namun sudah diganti oleh pihak bulog. “Ucap Saipul kamal
Diungkapkan Syaiful, pihaknya memang menunjuk Perum Bulog OKU untuk menyediakan 20 ribu paket sembako untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
Adapun paket sembako ini merupakan bantuan Pemerintah Kabupaten OKU melalui APBD OKU tahun 2020 untuk pengendalian dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Ujarnya
Paket sembako dibagikan kepada 20 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang bukan penerima BST, BLT DD, PKH dan BPNT tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten OKU. “jelas Syaiful
Di kesempatan ini pula, Kancab Perum Bulog OKU Deni Laksana Putra mengatakan kita sudah mendapatkan laporan mengenai temuan beras bansos yang dilaporkan warga kelurahan Pasar Baru Kecamatan Baturaja Timur mengenai beras yang diterimanya sudah menggumpal dan bau atau tidak layak dikonsumsi.
Hal ini sudah kita tindaklanjuti dan pihak bulog siap bertangung jawab serta sudah mengganti beras dengan yang baru, di karenakan kemarin pada saat pengiriman waktunya sangat singkat dan beras harus sudah didistribusikan mengingat pengirimannya sudah malam sekitar pukul 23 malam dan kondisi saat itu hujan deras sedangkan mobil tidak bisa masuk ke lokasi kantor lurah dikarenakan masuk gang/lorong sehingga terpaksa dipikul, kemungkinan beras tersebut terkena hujan dan menjadi rusak. “jelas Deni Laksana Putra
Secara prinsip pihak bulog siap menjalankan sesuai komitmen apabila terjadi kerusakan dalam penyaluran sembako maka menjadi tanggung jawab pihak bulog untuk mengganti dengan yang baru.
Pihak bulog dan dinas sosial telah melakukan evaluasi dan mengambil langkah dalam mekanisme penyaluran bansos sembako untuk perbaikan kedepannya. “Tambanya (*)