Jakarta, Sigap88news.com || President dan Founder Indonesian Youth Updates, Frangky Darwin Oratmangun mengaku kecewa pada Staf Khusus (Stafsus) Millenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, yang terindikasi melakukan maladministrasi setelah mengirim surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet.
“Hal ini merupakan ketidakpatutan administrasi formil dan bentuk pelanggaran hukum,” ungkapnya pada rilis tertulis sekitar pukul 15.00 Wib kepada media, Rabu (17/4/2020).
Menurutnya, masyarakat berharap adanya staf khusus millenial ini menjadi representasi gerakan millenials Indonesia yang mampu merespon tantangan jaman masa kini dan tanpa beban dapat melakukan transformasi nilai sebagai kelompok terdidik, maka mereka seharusnya memiliki integritas yang tinggi dan menjauhi praktik politic of interest yang bertentangan dengan visi Indonesia Maju, serta menimbulkan preseden buruk bagi kinerja Jokowi.
“Tindakan seperti ini tidak bisa ditorerir, apalagi hanya dengan meminta maaf, tipical orang-orang seperti ini harus di kick out dari lingkaran istana,” tegasnya.
Frangky Darwin mengatakan elemen penyelenggara negara yang berada disumbu kekuasaan harus menjadi pride movement dan pionir bagi seluruh warga bangsa karena mereka melekat dengan presiden,bukan malah sebaliknya jadi duri dalam daging.
“Mereka ini harus menjadi teladan yang lebih baik atau role model bagi setiap generasi muda Indonesia, meskipun manusia punya kesalahan, harusnya keberadaan mereka bisa mirip dengan malaikat tak bersayap” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Millenial Presiden Joko Widodo, yang juga CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengirim surat kepada semua camat di Indonesia dengan menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI.
Dalam surat tersebut, Andi memperkenalkan dirinya kepada semua camat di Indonesia selaku Staf Khusus Presiden. Ada dua hal yang menjadi fokus Andi untuk diperhatikan para camat.
Pertama, Amartha akan melakukan edukasi seputar Covid-19. Petugas lapangan Amartha disebut akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat desa soal tahapan penyakit Covid-19 beserta cara-cara penanggulangannya.
Kedua, Amartha juga akan mendata kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya di desa agar pelaksanaannya berjalan lancar.
Andi Taufan pun telah menyampaikan permohonan maaf terkait keberadaan surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet dan ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia tersebut.