NTB, sigap88news.com || Dosen Universitas Negeri Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof.Dr. Syachruddin,menyatakan kita sebagai warga masyarakat harus patuh, dan taat aturan sesuai Intruksi Pemerintah dan Maklumat Kapolri nomor. Mak/2/III/2020 Tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19)

Hal ini harus dilakukan karena sudah banyak korban jiwa akibat dari Covid-19 tersebut.. Kita semua Warga masyarakat tanpa kecuali dukung kebijakan pemerintah yang tengah gencar memberantas Corona Virus.
Demikian dikatakan Dosen Unram Prof.Dr. Syachruddin saat ditemui Wartawan Media ini diruang tamu rumah kediamannya,Senin (30/30/2020) di Mataram.

Dosen senior yang dikenal santun itu menjelaskan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam Jajarannya,termasuk TNI. Polri, Dokter, Perawat, Pol.PP Satgas Gugus Percepatan
Penanggulangan Corona Virus adalah pasukan terdepan yang berjibaku melawan Covid-19 harus kita dukung dan Suport dalam rangka melaksanakan tugas mulia tersebut.
Salah satu bentuk dukungan kita sebagai masyarakat kepada pemerintah adalah kita harus taat dan patuh terhadap kebijakan pemerintah dalam rangk mengatasi Corona Virus.
Contonya sebut Prof,Dr.yang berwajah ganteng itu, jangan menyebarkan berita- berita Hoax. Jika menyebarkan berita Hoax akan behadapan dengan Undang-Undang ITE menanti.
Jaga kebersihan rumah dan Lingkungan. Jaga jarak minimal satu setengah meter. Jangan keluar rumah jika tidak terlalu mendesak. Hindari diperkumpulam massa dan atau jangan gelar acara mengumpulkan massa.Cuci tangan, cuci kaki. Beribadah dirumah saja untuk sementara waktu.Jika keluar rumah pakai pengaman atau masker.
Atas pertanyaan wartawan media ini tentang Covid-19 alumni S3 Universitas Airlangga itu menyatakan “Virus tidak bisa hidup dipanci, dikardus,diudara digang.itu Hoax.Firus tidak bisa hidup di benda- benda mati.” tuturnya.
Dosen senior itu menjelaskan
Pada prinsipnya “Virus termasuk covid-19 adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Virus tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati.
Jika ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet,cairan flu atau ludah, lalu kena di baju,celana, sarung, kain, atau meja maka virus tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Tetapi jika dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati.
Begitu pula jika Virus ada di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya jika sudah mengering jelas virusnya akan mati sendiri dan virus itu tidak bisa hidup di udara.
Walaupun “tangan termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Dianjurkan jaga kebersihan, rajin cuci tangan dan cuci kaki.Virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan sabun, air panas, asin, atau cairan cuka atau asam.” Tutur jebolan S2 Universitas Gajah Mada itu.
Demikian pula “Virus tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E, brokoli atau kelor dan vitamin C atau jeruk, mangga, dll.” Jelas Prof yang dikenal santun itu.
Bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor, jika terinfeksi atau dinyatakan positif tetap berpeluang untuk sembuh total. Jadi tidak perlu ketakutan yang berlebihan.
Hindari stres dan panik. Jika stres dan panik maka antibodi nya akan lambat berproduksi. Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat kondisi jiwa yang tersugesti lalu membuat tubuh lemah.
Prof,Dr yang dikenal ramah itu mengingatkan ” stop mengirim informasi-informasi yang tidak valid, hoax, atau vidio-vidio yang bukan dari ahlinya. Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan membuat asumsi-asumsi yang belum pasti kebenarannya sehingga membuat kepanikan warga masyarakat “imbunya.