Jakarta,Sigap88news.com || Forum Wartawan Jakarta (FWJ) kembali lakukan gebrakan kebudayaan yang ketiga kalinya setelah di Irti Monas dan Tapos Depok. Gelaran Kebudayaan yang ditampilkan dengan penuh warna warni budaya Betawi ini digelar di The Sunrise Com Timur Taman Inpian Jaya Ancol, 28 Februari – 1 Maret 2020.
Dengan mengusung tema ‘Jalih Kasih Karnaval Budaya Satoe Hati’ Forum Wartawan Jakarta (FWJ) tidak pernah letih mengibarkan Kebudayaan sebagai harga diri bangsa. Hal itu dikatakan Ketua Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Mustofa Hadi Karya yang biasa disapa bang Opan saat membuka sambutannya di hadapan para tamu undangan, Jum’at (28/2/2020).
Ia juga berharap semua pihak dapat mendukung setiap kegiatan sosial dan kebudayaan sebagai bentuk terwujudnya bangsa yang berbudaya.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga keutuhan bangsa ini. Kita sepakat NKRI harga mati, tetapi jangan pernah dilupakan bahwa Kebudayaan Harga diri bangsa. Alhamdulillah sudah 3 kali kami gelar kegiatan event kebudayaan, namun tanpa dukungan semua pihak, kami rasakan sukit karena sudah tidak ada lagi yang kami jual untuk gaungkan kebudayaan, “Kata Opan.
Sebagai ketua umum FWJ, Opan apresiasi kepada Pemprov DKI Jakarta, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Diskominfo DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Polres Jakarta Utara, Polres Kepulauan Seribu, serta terkhusus Taman Impian Jaya Ancol.
“Trimakasih untuk Gubernur DKI Jakarta melalui Staf khususnya Naufal yang diwakili Diskominfo, Kapolda Metro Jaya yang diwakili Kabid Humas Kombes Pol Yusri Yunus, Pangdam Jaya yang diwakiki Dandim 0502/JU Kolenel Kav Tri Handaka, S.H, Taman Impian Jaya Ancol terkhusus Agung Praptono VP Corporate Secretary, Topan Marketing Ancol dan Midun, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta beserta Walikota Jakarta Utara yang diwakili Kasudin kebudayaan Jakarta Utara Asiantoro, Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Kepulauan Seribu, teman-teman sanggar kebudayaan DKI Jakarta, serta para panitia Karnaval Budaya Satoe Hati, “Ucap Opan.
Ditempat yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri menyambut baik gelaran kebudayaan yang dilaksanakan Forum Wartawan Jakarta. Ia juga mengapresiasi bahwa FWJ memiliki corak tersendiri dalam berkarya.
“Polda Metro Jaya selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif yang digelar Forum Wartawan Jakarta ini, terlebih memberikan warna baru bagi perkembangan kebudayaan di DKI. Sukses selalu untuk Forum Wartawan Jakarta,”Jelas Yusri.
Sementara Asiantoro selaku Kasudin Kebudayaan Jakarta Utara juga mengatakan FWJ telah menyuguhkan kebudayaan yang luar biasa. Ia menilai FWJ telah memberikan bukti nyata dalam berkarya, bahkan Forum Wartawan Jakarta (FWJ) telah merangkul semua pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian kebudayaan Betawi.
“Bila ada seseorang atau kelompok yang memikirkan tentang budaya, maka itulah sejatinya mereka yang memahami pentingnya keutuhan bangsa. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mempertahankan dan melestarikannya, jangan nanti pas kebudayaan kita diklaim oleh pihak lain, barulah kita marah, tapi kita sendiri tidak perduli dengan kebudayaan itu sendiri, “Beber Asiantoro.
Ia mengajak semua pihak untuk saling mendukung kegiatan-kegiatan kebudayaan yang dilakukan Forum Wartawan Jakarta (FWJ), meski diakuinya anggaran terbatas, namun jika ditopang dari semua pihak pasti akan terselenggara dengan baik.
“Kita tetap komitmen meski minimnya anggaran dari dinas, tetapi semangat dan penuh perjuangan Forum Wartawan Jakarta untuk terus melestarikan kebudayaan Jakarta telah memberikan kesadaran kepada kita, semangat terus untuk Forum Wartawan Jakarta, “papar Asiantoro.
Terlepas dari itu, ketua panitia pelaksana event Jalin Kasih Karnaval Kebudayaan Satoe Hati, Tri Wulansari menyambut baik atas hadirnya para undangan sebagai bentuk penghormatan atas kepeduliaan bersama terhadap kebudayaan.
“Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung hingga terlaksananya kegiatan kami ini. Semua dukungan baik moril dan materil yang diberikan menjadi corong penyemangat kami, “Ujarnya.
Ia berharap juga kepada teman-teman jurnalis untuk terus berkarya dan bukan hanya sebagai sekedar sebagai pengkritik, namun apa yang dikritik bisa dilakukan apa solusi dari yang dikritik.
“Dengan konsep Satoe Hati diharapkan dapat menjaga dan menjalin kesatuan persatuan meskipun beda pendapat dan beda keinginan, namun tetap bersatu dalam memberikan kontribusi positif,” tutupnya.