NTB, sigap88news.com || Sejumlah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Mataram diantarnya Gebriel, SH.MH menyatakan Kopi Morning (ngopi pagi Red) Kepala Lapas dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.KPLP) bersama warga binaan sangat tepat dan memiliki nilai positif.

Demikian dikatakan Gebriel salah satu tahanan titipan kejaksaan mataram ditemui wartawan seusai Kopi Morning bertempat di Lapas Mataram Nusa Tenggara Barat pada senin (3/2/2020)
Dijelaskannya” ngopi bareng ini salah satu cara bagus untuk mendekatkan diri kepada sesama warga binaan dan petugs. Dengan ngopi bareng ini sangat terasa sentuhan- sentuhan dengan hati tanpa kekerasan. Terlihat dengan jelas wajah warga binaan cerah ceria sesama warga binaan, dapat bercanda, sendagurau dalam susana keakraban dengan Ka Lapas. Ka.KPLP bersama jajaran petugas lapas Mataram semakin akrab.” Jelas nya

Gebriel mengaku “mungkin masyarakat diluar menilai kami adalah warga binaan lapas adalah orang-orang kriminal. Tetapi kami sebagai warga binaan Lapas ini didekati dengan sentuhan hati dan ini telah dilakukan oleh Ka.KPLP Mataram.
Pendekatan seperti ini sangat bagus dan mengenak sasaran. Sehingga program ini warga binaan respon positif dan perlu dipertahankan dan ditingkat kan.” sebut Gebriel.
Sementara itu ditempat sama warga binaan lapas Mataram H.Muhir; S.Kep.Nes menyata kan “salah satu pendekatan dan terobosan bagus.namanya kopi morning. dibenarkan pula oleh warga binaan lapas mataram lainya Ispan Junaidin.
Dengan ngopi bareng ini lanjut Muhir akan mendapatkan masukan-masukan yang baik untuk pembinaan terhadap warga binaan dan menjadi acuan bagi petugas. dengan duduk bareng sembari Kopi morning sangat cocok untuk warga binaan.
Alasannya karena dilakukan pendekatan humanis dan tidak ada kekerasan.tidak ada korupsi. Tidak ada pemaksaan. tidak ada pungutan liar.” tutur nya
Yang menarik lanjut mantan Ketua Komisi DPRD Kota Mataram yang dikenal vokal ini adalah “pendekatan dengan agama sehingga sangat tersentuh bagi warga binaan. Diakui bahwa di lapas Mataram ada Ponpes. Diberi kebebasan untuk beribadah sesuai agama nya masing-masing.”
Demikian pula pengakuan mantan Kadis Pariwisata Ispan Junaidin warga binaan lapas Mataram dan warga binaan lainnya mengaku “merasa bersukur dan berterima kasih kepada Kankanwil Kemenkum ham ntb Kadiv. Pemasyarakatan dan juga kepada Ka.Lapas dan Ka.KPLP Mataram yang telah berinisiatif membantu warga binaan gelar ngopi bareng sesama warga binaan.” imbuhnya
Program nonton bareng ini lanjut Ispan yang santun ini adalah “program baru. Program ini dimulai setelah dilantik nya Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram yang baru Muhamad Susanni, A.md, S.Sos,SH,M.Si dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.KPLP). Afan Sulistiono, A.md.Ip,SH, MH.” sebutnya.
Atas pertanyaan wartawan media ini Ispan mengaku waktu ngopi bareng dirinya sedang berpuasa. dan warga binaan lainnya mengaku menyambut baik dan sangat senang digelarnya program kopi morning bareng ini.” Katanya
Ditempat sama Kepala Pemasyarakatan (Lapas) Mataram Muhamad Susanni, A.md, S.Sos,SH,M.Si melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.KPLP). Afan Sulistiono, A.md.Ip,SH, MH membenarkan bahwa” kopi morning itu kegiatan untuk mengakrapkan saja.” Tutur alumni S2 Universitas Pejajaran Bandung Jurusan Hukum Internasional itu.
Maksud dan tujuannya lanjut Alumni Taruna Akademi Ilmu Pemasyarakatan tahun 2006 ini adalah supaya petugas dan warga binaan tambah akrab. Pada saat ngopi bareng itu lanjut Dia dimanfaatkan untuk mendengar keluhan-keluhan warga binaan.baik masalah makanan.Terkait dengan Listril. Terkait masalah minuman. terkait masalah air.maupun putus cinta sekalipun kita dengar semua disini.” Tutur Ka.KPLP yang ramah itu.
Mantan Ka.KPLP Yokyakarta ini mengungkapkan bahwa
“Kebanyakan yang datang duduk di aula itu adalah warga binaan yang dikunjungi keluarga dan kerabat.Tetapi yang duduk duduk diluar area aula itu adalah warga binaan yang tidak dikunjungi keluarga atau kerabat maka Kepala KPLP yaitu dirinya mengunjungi dan menemani warga binaan tersebut supaya mereka merasa tetap ada saudaranya di lapas yang mengunjungi. tutur Afan yang punya hoby Otomotif ini.
Diakuinya bahwa dirinya kerap menanyakan kepada warga binaan “sudah berapa lama tidak dikunjungi.bahkan ada warga binaan mengsku tidak pernah dikunjungi sama sekali oleh keluarga atau kerabat. Alasan nya beragam karena lokasinya jauh.ada juga yang alasan karena ekonomi.bahkan ada yng ngaku tidak punya keluarga.” tutur suami ibu anggun Cici Rafila ini.
.Hal-hal seperti inilah sehingga perlu dikunjungi. Jangan sampai gara gara rokok sebatang atau kopi secangkir warga binaan bersinggungan sesama warga binaan.” Jelas ayah 3 orang putra itu.
Diakui “Ka.KPLP yang santun ini bahwa tugasnya 80% dihabis waktu untuk menemani warga binaan dalam lapas. Warga binaan lapas ini adalah manusia seperti kita ada rasa senang dan rasa sedih dan merasa susah.mereka warga binaan ini diyakini tidak pernah berniat mau menjadi warga binaan lapas tapi takdirnyalah sehingga mereka berada ditempat ini.” Sebut putra Indonesia kelahiran Prubalinggo jawa tengah itu.
Dia berharap kepada warga binaan ini” jika suatu saat nanti berakhir masa hukumannya agar tidak lagi kembali melaku kan perbuatan yang melanggar hukum.” Harap putra ibu Sri Ambaryati ini.
Taqwa NTB